Komunikasi & Informatika

Adaptasi Kebiasaan Baru dan Percepatan Digitalisasi pada Riset-Riset Statistik di DKI Jakarta

Sedikit berbeda dengan bab penjelasan sebelumnya oleh Jakarta Smart City (JSC) yang telah menguraikan pengalamannya terkait data-driven policy pada isu-isu digital dan kota pintar, Unit Pengelola Statistik (UPS) menangani isu dengan cakupan yang lebih luas terkait beragam data Jakarta yang diharapkan mampu memberikan implikasi pada kebijakan yang strategis di berbagai isu sosial dan masyarakat. Misalkan saja, melalui olahan data statistik, UPS mampu memetakan titik-titik JakWiFi mana saja yang harus ditingkatkan performanya; atau perihal penentuan prioritas anggaran bantuan bagi penggiat Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM).

Gambar 1 Ilustrasi Hasil Riset JakWiFi yang dilakukan oleh UPS

Tulisan ini dibuat sebagai bahan refleksi capaian kerja di UPS selama melewati masa pandemi Covid-19 yang begitu panjang. Adaptasi kebiasaan baru tidak hanya perihal protokol kesehatan, tetapi juga pola-pola kerja selama di UPS—berkaitan dengan penghimpunan, pengelolaan, dan perumusan analisis dari data-data yang tersedia. Menyesuaikan dengan kebiasaan baru selama masa pandemi terkadang terasa menyulitkan. Namun, dari kesulitan itu, sisi baiknya, membuat UPS berpikir tentang bagaimana caranya untuk mengefektifkan alur bisnis dan kinerja ketika harus bekerja dari jarak jauh. Dari sini, esensi percepatan dunia digital menjadi sangat krusial. Di sisi yang lain, Covid-19 ternyata dapat memberikan nilai positif dengan mendorong terciptanya transformasi pada pola kerja pemerintahan kita.

Transformasi/kebiasaan baru yang dimaksudkan itu—selain aturan bekerja dari rumah—adalah perihal bagaimana menghimpun dan melakukan pengambilan data-data di lapangan di masa pandemi Covid-19, sedangkan permintaan untuk melaksanakan riset-riset strategis—yang mana membutuhkan pengambilan data primer di lapangan—terus menerus datang; kemudian bagaimana juga memanfaatkan sistem basis data (database) untuk mengelola data-data statistik dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memudahkan asas interoperabilitas data; atau bagaimana membuat proses pengolahan data menjadi lebih otomatis, efisien, dan efektif serta dapat ditautkan ke laman daring UPS di https://statistik.jakarta.go.id. Semua hal tersebut akan dituangkan ke dalam tulisan berikut.

Pengembangan Fungsi JakSurvei

Di UPS, tidak hanya tersedia data-data sekunder yang sudah terkelola, melainkan juga adanya kebutuhan akan data-data primer—data-data yang didapatkan secara langsung dari responden atau informan di lapangan. Salah satu kendala terbesar UPS ketika melakukan pengambilan data-data primer di masa pandemi Covid-19 adalah sulitnya menjangkau calon responden atau informan secara langsung. Kendala ini, pada akhirnya terselesaikan dengan adanya platform JakSurvei.

Jika pembaca sering mengeksplorasi fitur-fitur pada aplikasi super Jakarta Kini (JAKI), maka tentu fitur JakSurvei ini sering kali muncul—memberikan kesempatan bagi pengguna JAKI untuk berpartisipasi mengikuti survei-survei yang tersedia. Nama JakSurvei dimaksudkan untuk menyeragamkan nama program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lainnya seperti JakPreneur, JakLingko, JakWarta, JakPantau, dsb.

Gambar 2 Salah satu bentuk survei daring dalam platform JakSurvei

Gambar 3 Platform JakSurvei juga telah terintegrasi di dalam ekosistem aplikasi super JAKI

Tujuan dari dibuatnya JakSurvei ini sejatinya agar masyarakat mampu menilai kinerja OPD dalam aspek pelayanan publik. Dalam perkembangannya, JakSurvei sebagai platform juga digunakan untuk mengadakan jajak pendapat atau survei yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Meskipun menjadi salah satu fitur yang terintegrasi dengan JAKI, pengelolaan JakSurvei diampu oleh UPS, termasuk pengembangannya. Selama pandemi Covid-19, JakSurvei memungkinkan UPS untuk tetap dapat menjalankan berbagai survei kepada masyarakat sesuai dengan arah kebijakan dan rencana strategis daerah, di antaranya Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Revitalisasi Stasiun, Survei Kesehatan Masyarakat Kawasan Perkotaan, Survei Persepsi Masyarakat terkait Wilayah Kota Tua Jakarta, atau Survei Kepuasan Masyarakat terkait JakWiFi. Sepanjang 2021 hingga tulisan ini dibuat, UPS sudah melakukan lebih dari 50 jenis survei strategis menggunakan platform JakSurvei.

Gambar 4 Beberapa fitur unggulan di aplikasi super JAKI

Ketersediaan Basis Data dan Informasi-informasi Statistik

Dengan segala dinamika dan kompleksitasnya, Jakarta di mata beberapa peneliti adalah laboratorium sosial. Kata laboratorium perlu digarisbawahi. Sebagai peneliti laboratorium, tentu kita tidak akan mampu melakukan penelitian secara komprehensif tanpa adanya data-data pendukung. Sama halnya para peneliti yang tertarik untuk mengupas tuntas fenomena di Jakarta, data-data pendukung sebagai basis data mutlak diperlukan. UPS menyediakan kebutuhan tersebut—rangkaian basis data yang terhimpun dengan rapi dari berbagai OPD dengan berbagai tema, mulai dari ekonomi, sosial, politik, lingkungan, tata kota, kebijakan publik, pangan, termasuk data-data Covid-19, dsb.

Penyediaan dan pengelolaan data-data ini termasuk pemenuhan asas good governance. Hal ini turut mendorong agenda percepatan menuju transformasi digital. Segala data ditampilkan dalam satu portal data—tertaut di https://data.jakarta.go.id—yang dapat secara leluasa dan terbuka untuk diunduh, diolah, atau diinterpretasikan oleh khalayak luas. Secara tidak langsung, Jakarta—melalui kesiapsiagaan UPS dalam mengelola data—selalu membuka diri dan terbuka bagi para peneliti, praktisi, lembaga, ataupun lembaga pemerintahan lainnya untuk mengenal lebih dekat Kota Jakarta.

Selain berkutat pada pengelolaan data di portal data terbuka Jakarta, UPS juga berusaha mengedukasi dan memberikan informasi terkini terkait berita-berita statistik sektoral Jakarta kepada khalayak luas. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk publikasi seperti artikel, kajian, buku, dan beberapa dasbor statistik. Semuanya terhimpun di dalam laman daring UPS di https://statistik.jakarta.go.id.

Automasi Pengolahan Data

Secara rutin, pengolahan data yang pasti dilakukan setiap tahunnya oleh UPS adalah Survei Kepuasan Masyarakat (SKM), Survei Kepuasan Layanan Masyarakat (SKLM), beberapa permintaan riset-riset dari OPD yang bersifat strategis, serta di masa pandemi Covid-19, UPS mendapatkan permintaan untuk mengolah dan menyajikan data-data Covid-19 untuk disampaikan ke wilayah kabupaten/kota sebagai laporan rutin mingguan.

Terkait SKM dan SKLM, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Survei SKM bertujuan untuk memunculkan nilai indeks kepuasan di tiap-tiap OPD, menggambarkan seberapa puas masyarakat sebagai penerima layanan dan juga termasuk seberapa puas pegawai sebagai pelaksana di OPD tersebut. Di sisi lain, survei SKLM dimaksudkan untuk memunculkan nilai indeks kepuasan terhadap kinerja para pejabat di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota (lurah, camat, walikota, dan bupati beserta jajarannya), menggambarkan kepuasan masyarakat terhadap layanan pemerintahan di masing-masing tingkat pemerintahan di DKI Jakarta. Perlu dicatat bahwa indeks kepuasan di dua layanan ini berimplikasi pada tunjangan kinerja bagi para pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, keadaan pandemi Covd-19 tidak membuat permintaan riset berkurang, justru semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena banyak khalayak berhasrat untuk membedah fenomena Covid-19 dari berbagai aspek. Semua pekerjaan itu dirasa akan menyulitkan jika tidak dilakukan dengan alat pengolah data-data statistik yang andal. Misalkan saja terjadi kesalahan ketika melakukan validitas data (cleansing), sehingga kesahihan dalam proses analisis menjadi diragukan. Menghindari hal-hal semacam itu, diperlukan alat pengolah data yang memiliki artificial intelligence dan dapat melakukan automasi dalam melakukan pengolahan data, mulai dari validitas, pengolahan, hingga penyajian data.

Salah satu alat pengolahan data-data statistik yang dipakai termutakhir saat ini merupakan sistem pengolah data yang dinilai canggih (advanced analytics tools). Alat ini memungkinkan UPS untuk meminimalkan kesalahan, sekaligus memberikan kemudahan melakukan automasi pengolahan dan termasuk penyajian data. Beberapa hasil riset strategis yang diolah dengan alat ini, seperti riset optimasi titik JakWiFi dan penentuan dana bantuan UMKM, ditampilkan melalui dasbor interaktif di laman daring UPS. Melalui dasbor ini juga pimpinan dapat melakukan simulasi dan skema/skenario yang diperlukan dari data-data yang ada, sebelum sampai ke perumusan kebijakan.

Gambar 5 Salah satu hasil olahan data menggunakan SAS yang berupa dasbor interaktif

Pada akhirnya, pengalaman-pengalaman yang dituliskan di atas adalah ikhtiar UPS untuk tetap bergerak dan bangkit bersama selama dan dari pandemi Covid-19. Seperti yang UPS yakini, pandemi Covid-19 ternyata berdampak positif kepada percepatan digitalisasi. Tinggal bagaimana di masa-masa pemulihan ini, kita dapat mempertahankan proses-proses kerja yang telah dianggap efektif dan efisien—termasuk proses kerja yang diterapkan selama pandemi—untuk memuluskan langkah kita menuju Jakarta ke depan sebagai kota digital yang bertaraf global.

Penghargaan SAS Hackathon 2022

Tepat pada ulang tahun Jakarta ke-495, 22 Juni 2022. JAKSTAT, yang merupakan kolaborasi Unit Pengelola Statistik Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta dengan Institut Pertanian Bogor serta Starcore Analysis. meraih tiga penghargaan dalam kompetisi SAS Hackathon 2022 Juara kategon Public Sector, Juara kategori Asia Region, dan tiga terbaik kategori Machine Learning. SAS Hackathon yang diadakan SAS Institute, perusahaan perangkat lunak statistik multinasional yang berbasis di Amerika Serikat, pada 2022 dikuti 1,300 peserta dari 75 negara.

JAKSTAT mengangkat studi kasus penyaluran bantuan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta masa pandemi Covid-19, terkait dengan prioritas dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Di kategori Public Sector, JAKSTAT mengalahkan Baywatch (Prancis), Disaster Response (Kanada), Disaster Vision (Kanada), EcoMOTIONS (Italia), Heavy Rain (Jerman), serta The Bissel Centre (Kanada) Sedangkan di kategori Asia Region, JAKSTAT menang atas Data Hack Freaks dari EY India dan Medcheck Diabetes dari Virtual Care Real World Data.

Penulis: Gagar Asmara Sofa
Editor: Hepy Dinawati dan Octo Alexandro