Ekonomi

ANALISIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL EKSPORT IMPORT DI JAKARTA TAHUN 2017

ANALISIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL EKSPORT IMPORT DI JAKARTA TAHUN 2017

 Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa.   Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam dan luar negeri akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara.

Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa,  perusahaan  swasta  dan  perusahaan  negara  maupun  pemerintah  yang  dapat dilihat dari neraca perdagangan. Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu eksport dan import. Eksport adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara lainnya. Sementara import adalah kebalikan dari eksport, yaitu barang dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.

Berikut akan disampaikan hasil analisis perdagangan eksport dan import di Jakarta yang terjadi sepanjang tahun 2017.

Tabel 1 menunjukkan tabel perdagangan eksport non migas dari semua komoditi tahun 2016 dan 2017. Komoditi terbanyak yang di eksport selama tahun 2017 adalah komoditi Mutiara, batu permata,Logam mulia dan perhiasan imitasi senilai US$ 1,829,672 atau 20% dari keseluruhan. Untuk komoditi terkecil yang dieksport adalah komoditi Karya seni,barang koleksi dan barang antik senilai US$ 691. Secara Year on year eksport dari Jakarta mengalami penurunan yaitu dari US$ 12,524,286 di tahun 2017 menjadi US$ 9,262,933 di tahun 2017 atau terjadi penurunan sebesar 26%. Penurunan terbesar terdapat di komoditi Produk mineral sebesar 99%.

Dari tabel 2, selama tahun 2017 pengiriman eksport non migas terbanyak adalah ke negara Singapura senilai US$ 2,652,488 atau sebesar 28% dari keseluruhan komoditi. Kemudian disusul negara Tiongkok dan Jepang berbagi porsi yang sama yaitu sebesar 10%. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, negara Inggris merupakan negara yang paling tinggi mengalami pertumbuhan dari US$ 141,097 di tahun 2016 menjadi US$ 451,216 di tahun 2017 atau tumbuh 220%.

Dari grafik di atas, komoditi Mesin dan pesawat mekanik,perlengkapan elektronik dan bagiannya (29%); Logam tidak mulia dan barang terbuat dari logam non mulia(15%); Produk industry kimia dan industry sejenis (11%); Kendaraan,pesawat terbang, kendaraan dan perlengkapannya (11%); Plastik,karet dan barang dari plastic dan karet (9%) merupakan 5 komoditi terbanyak untuk import non migas selama tahun 2017. Secara Keseluruhan, import non migas mengalami kenaikan dari US$ 47,001,594 di tahun 2016 menjadi US$ 56,034,085 di tahun 2017 atau sebesar 19%. Komoditi Mutiara, batu permata,logam mulia  dan perhiasan imitasi merupakan komoditi yang mengalami kenaikan terbesar, yaitu sebesar 97% seperti terlihat di bawah (Tabel 3).

Dari tabel 4 di atas, import non migas terbanyak pada tahun 2017 berasal dari negara Tiongkok dan Singapura yang menyumbang sebanyak 46% (Tiongkok 23%, Singapura 23%) dari total import secara keseluruhan.  Pertumbuhan terbesar untuk import non migas berasal dari negara Pakistan dari US$ 37,118 di tahun 2016 menjadi US$ 66,509 di tahun 2017 atau naik sebesar 79%.

Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Bank Indonesia, Januari 2018