
DKI Jakarta Menutup 2022 dengan Peningkatan Inflasi
Capaian inflasi DKI Jakarta terbilang relatif rendah. Jakarta menempati peringkat ke-83 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi
Sepanjang 2022, telinga kita mungkin semakin akrab dengan kata “inflasi”. Hal tersebut terbilang wajar karena 2022 memang tahun yang cukup sulit untuk beberapa negara di dunia hingga harus mengalami inflasi yang sangat tinggi. Sebut saja Jepang yang November lalu mencatatkan inflasi tertinggi selama 40 tahun terakhir, tepatnya sejak 1981. Inflasi di Jepang pada bulan tersebut tembus 3,7%[1]. Meskipun terlihat rendah, namun angka inflasi Jepang selama ini cenderung alami deflasi -alih-alih inflasi. Hal tersebut dilatarbelakangi masyarakat Jepang yang memang gemar menabung karena memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan lebih fokus untuk berinvestasi ketimbang melakukan kegiatan konsumtif pasca bubble ekonomi dekade 80-an[2].
Setali tiga uang dengan Jepang, Inggris juga alami inflasi tahunan (year-on-year) tertinggi selama 41 tahun, tepatnya sejak Oktober 1981. Inflasi year-on-year di negara Ratu Elizabeth tersebut sentuh angka 11,1% pada Oktober 2022[3]. Jaminan harga energi yang dipatok pemerintah setempat sedikit menyelamatkan negara tersebut dari inflasi yang lebih tinggi. Selain itu, beberapa negara lainnya di dunia juga catatkan angka inflasi yang tinggi.
Kemudian, bagaimana dengan Indonesia dan ibu kotanya, DKI Jakarta? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, hasil pantauan di 90 kota, pada Desember 2022, inflasi year-on-year di Indonesia menyentuh 5,51%. Sedangkan inflasi tahunan DKI Jakarta, lebih lengkap seperti tergambar pada grafik di bawah ini.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Pada penutupan tahun 2022, tepatnya Desember, inflasi year-on-year di DKI Jakarta mencapai 4,21%. Angka tersebut meningkat 0,1 persen poin dibandingkan inflasi tahunan yang terjadi pada bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan inflasi tahunan di awal tahun (Januari 2022), peningkatan inflasi tahunan mencapai 2,36 persen poin. Inflasi bulanan di DKI Jakarta sendiri adalah 0,55% pada bulan yang sama.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Indeks Harga Konsumen (IHK) juga terpantau meningkat dibandingkan dengan Desember 2021, tepatnya dari 107,58 menjadi 112,11 pada Desember 2022. Peningkatan indeks harga terjadi merata hampir di seluruh kelompok pengeluaran. Indeks kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, tepatnya dari 102,57 menjadi 116,60. Dengan kata lain, terjadi inflasi sebesar 13,68%. Perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kelompok pengeluaran umum dengan inflasi tertinggi kedua dengan 4,33%.
Besaran andil terhadap inflasi umum, secara year-on-year, kelompok transportasi juga menyumbang inflasi tertinggi dengan 1,54% dipicu oleh kenaikan harga bensin (1,049%), jasa angkutan udara (0,250%), dan jasa angkutan dalam kota (0,081%). Sedangkan di posisi kedua adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan kontribusi cukup tinggi dengan 0,81%. Pemicu utamanya ialah komoditas rokok kretek filter (0,082%), telur ayam ras (0,080%), dan beras (0,051%).
Inflasi Tahunan (year on year) di Jabodetabek, Desember 2022
Capaian inflasi DKI Jakarta terbilang relatif rendah. Jakarta menempati peringkat ke-83 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi. Sementara itu, dibandingkan dengan kota-kota satelit yang mengelilingi Jakarta, tidak ada yang alami inflasi serendah Jakarta. Dengan kata lain, semua kota memiliki angka inflasi yang lebih tinggi dari Jakarta: Depok (6,06%), Bogor (5,82%), Bekasi (5,37%), dan Tangerang (4,56%).
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Muhammad Iko Dwipa Gautama
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa
[1] https://cnn.id/891238 pada 09 Januari 2023 pukul 10.59 WIB
[2] https://news.unair.ac.id/2020/09/07/pak-abe-deflasi-dan-corona/?lang=id pada 09 Januari 2023 pukul 11.03 WIB
[3] https://cnbc.id/Nutzbx pada 09 Januari 2023 pukul 11.07 WIB