
Ekonomi DKI Jakarta Tunjukkan Hasil Positif di Tengah Pandemi
Ekonomi Jakarta menunjukkan pertumbuhan yang konsisten sejak tiga triwulan terakhir
Perekonomian DKI Jakarta kembali tunjukkan angka positif pada triwulan pertama tahun 2022 meski sempat dilanda puncak kasus Covid-19 varian omicron pada pertengahan Februari lalu. Bahkan, puncak kasus harian tertinggi di DKI Jakarta tersebut menyentuh angka lebih dari 15.825 kasus yang juga tercatat sebagai rekor tertinggi selama pandemi berlangsung, mengalahkan rekor pada puncak varian delta pada pertengahan Juli 2021 dengan 14.619 kasus dalam sehari.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Pada grafik di atas, terlihat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta tumbuh sebesar 4,63% jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (year on year). Sedangkan dibandingkan dengan Triwulan IV 2021 (quarter to quarter), perekonomian Jakarta tumbuh 0,64%. Capaian vaksinasi yang cukup tinggi dan gejala varian omicron yang relatif lebih ringan daripada delta, membuat pembatasan kegiatan masyarakat tidak seketat tahun lalu. Hal itu berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat tetap bergerak.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan harga konstan 2010, PDRB Jakarta mencapai Rp480,41 triliun sedangkan berdasarkan harga berlaku, total PDRB mencapai Rp763,37 triliun. Harga konstan 2010 adalah harga berdasarkan tahun tahun sebelumnya. Sehingga, harga konstan 2010 adalah harga yang diukur menggunakan harga tahun 2010. Biasanya, hal ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi harga. Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah dengan menggunakan pengukuran pada harga tahun berjalan.
Pelonggaran kegiatan masyarakat mendorong peningkatan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 5,92 persen secara year on year. Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga terdampak cukup signifikan dengan pertumbuhan sebesar 4,94 persen sejalan dengan peningkatan realisasi penanaman modal di Jakarta.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Beberapa sektor tetap menunjukkan kinerja positif di sektor lapangan usaha, salah satunya pengadaan listrik dan gas yang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 17,30 persen secara quarter to quarter didorong oleh tingginya volume gas kota yang disalurkan. Sektor lain yang mengalami pertumbuhan dialami juga oleh Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh sebesar 5,36 persen ditopang oleh tingginya pertumbuhan pada sub-sektor Jasa Perantara Keuangan. Secara nominal, sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan yang tertinggi dengan Rp130,77 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp75,43 triliun atas dasar harga konstan 2010.
Kenaikan ekonomi di tengah puncak pandemi bukanlah sesuatu yang mustahil, seperti yang dialami Jakarta pada Triwulan I 2022, dengan catatan pemulihan kondisi darurat kesehatan melalui vaksinasi massal untuk menekan dampak negatif covid-19.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa