Ekonomi

Ekspor DKI Jakarta Menanjak Naik pada Maret 2023

Meskipun terjadi penurunan, Tiongkok masih menjadi langganan favorit ekspor DKI Jakarta dengan share sebesar 13,17%

 

Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk transaksi ekonomi antar negara yang tidak dapat dielakkan oleh negara-negara di dunia. Adanya excess supply (kelebihan pasokan) suatu komoditas yang dimiliki oleh sebuah negara menimbulkan terjadinya ekspor atau pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Kegiatan ekspor banyak dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Produk-produk migas maupun non-migas Jakarta cukup banyak diminati oleh negara lain sehingga terdapat kenaikan nilai ekspor DKI Jakarta dalam beberapa periode terakhir. Hal ini terlihat dari nilai ekspor DKI Jakarta pada Maret 2023 yang mengalami kenaikan baik secara month-to-month maupun year-on-year.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Pada bulan Maret 2023, nilai ekspor DKI Jakarta berada pada angka US$ 986,06 juta. Nilai ini menjadi yang tertinggi sejak memasuki tahun 2023 dan mengalami pertumbuhan sebesar 7,04% secara month-to-month. Kenaikan pada periode Maret juga terjadi pada tahun 2022 dan 2021. Kenaikan ini memberikan angin segar bagi perekonomian DKI Jakarta secara keseluruhan mengingat ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung. Selain itu, nilai ekspor pada Maret ini juga meningkat secara year-on-year sebesar 0,59%.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Salah satu faktor penyebab kenaikan nilai ekspor secara month-to-month ini adalah meningkatnya permintaan terhadap tujuh dari sepuluh komoditas ekspor dengan share tertinggi. Kenaikan tertinggi berasal dari komoditas olahan dari tepung dengan kenaikan mencapai dua kali lipat lebih atau tepatnya sebesar 110,45%. Lalu, sama seperti bulan sebelumnya, komoditas kendaraan dan bagiannya masih menjadi komoditas dengan share tertinggi yaitu 25,33%. Nilai pada komoditas ini juga naik sebesar 5,25% dibanding bulan sebelumnnya. Kemudian, meskipun penurunan masih terjadi pada tiga komoditas utama (komoditas Ikan, krustasea, dan moluska, komoditas lemak dan minyak hewan, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya), namun, kenaikan yang terjadi pada tujuh komoditas lainnya mampu menahan penurunan nilai sehingga tetap terjadi kenaikan nilai secara keseluruhan.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Jika dilihat berdasarkan negara tujuan, terjadi penurunan nilai ekspor pada empat negara tujuan utama. Salah satunya adalah Tiongkok. Ekspor ke negara Tiongkok turun sebesar 3,32% secara month-to-month. Meskipun terjadi penurunan, Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor nomor satu DKI Jakarta dengan share sebesar 13,17% terhadap nilai ekspor secara keseluruhan. Pada dasarnya, peminat utama komoditas DKI Jakarta masih berasal dari negara-negara di Benua Asia. Negara non-Asia satu-satunya adalah Amerika serikat yang masuk dalam sepuluh negara tujuan utama ekspor dengan kontribusi yang cukup tinggi yaitu 7,85%. Kemudian, ekspor ke negara Hong Kong menjadi ekspor dengan kenaikan nilai tertinggi yaitu sebesar 36,12%. Kenaikan ini dipicu tingginya permintaan akan komoditas logam mulia yang memiliki kontribusi sebesar 67,19% terhadap nilai ekspor ke Hong Kong.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Bidang Data dan Statistik Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta