
Ekspor Jakarta Kuartal III Tahun 2021
Industri pengolahan yang merupakan bagian dari sektor non-migas memberikan pengaruh paling besar
Pada September 2021, kondisi ekonomi Jakarta menunjukkan aura positif dengan adanya akselerasi vaksin ditengah pandemi Covid-19 yang turut membantu pemulihan perekonomian global pada triwulan III tahun 2021. Pemulihan ekonomi terlihat dari semakin menguatnya permintaan global serta peningkatan harga pada komoditi seperti batu bara dan gas alam. Bahkan, ekspor di DKI Jakarta pada September 2021 mengalami kenaikan sebanyak 1,9% dari bulan Agustus.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Berdasarkan grafik perkembangan ekspor Jakarta di atas, terdapat peningkatan nilai ekspor pada dua bulan terakhir yaitu dari Agustus ke September 2021. Peningkatan ini terjadi baik pada sektor migas maupun non migas. Industri pengolahan yang merupakan bagian dari sektor non migas dengan dominasi pangsa ekspor hingga 99,8%, menunjukkan peningkatan sebesar 1,9% pada September 2021. Ekspor kendaraan dan bagiannya memberikan kontribusi sebesar 28,3% bagi total ekspor Jakarta dengan adanya peningkatan permintaan ke Inggris, Filipina, dan Jepang dengan sepeda motor sebagai produk utama.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Jika dibandingkan nilai ekspor secara year-on-year antara September 2020 dan September 2021, terjadi penurunan sebanyak 1,3%. Penurunan ini dipicu oleh turunnya nilai ekspor lima komoditas utama. Komoditas tersebut adalah logam dan perhiasan, ikan, krustasea, moluska, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Namun, komoditas lain seperti lemak dan minyak hewani/nabati, tembaga dan barang daripadanya, berbagai produk kimia, pakaian dan aksesori baik rajutan maupun bukan rajutan mengalami kenaikan ekspor sehingga laju pertumbuhan ekspor tetap terkendali.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Sementara itu apabila ditinjau berdasarkan perkembangan month-to-month antara Agustus 2021 dan September 2021, terjadi kenaikan nilai ekspor pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, logam mulia dan perhiasan/permata, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, dan pakaian dan aksesorinya (rajutan). Sedangkan komoditas lain seperti produk kimia, ikan, krustasea, dan moluska, serta pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) mengalami penurunan nilai ekspor.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Jika melihat pada perkembangan ekspor berdasarkan negara tujuan dan secara year-on-year, terjadi penurunan ke dua negara tujuan utama yakni Filipina dan Singapura dengan masing-masing turun sebesar 17,6% dan 17,9%. Penurunan nilai ekspor tertinggi berdasarkan year-on-year terjadi pada negara Vietnam dengan angka mencapai 55%. Kendati demikian, angin segar peningkatan ekspor kali ini berasal dari negara lain seperti Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Tiongkok dimana terjadi kenaikan di atas 50%.
Untuk perkembangan ekspor month-to-month pada September 2021 jika dibandingkan dengan Agustus 2021, nilai ekspor ke negara Hong Kong, Uni Emirat Arab, Jepang dan Vietnam mengalami kenaikan. Bahkan nilai ekspor ke Hong Kong mencapai 223,2%. Peningkatan ekspor logam mulia dan perhiasan/permata menjadi pemicu kenaikan ekspor ke Hong Kong.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid dan Muhammad Amin
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa