
Harga Bahan Pokok Ayam dan Ikan di DKI Jakarta
Harga rata-rata ayam kampung dan ayam boiler pada semester pertama tahun 2019 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,68% dan 1,51%
Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, ayam dan telur termasuk dalam sembilan bahan pokok atau yang sering kali disingkat dengan sebutan sembako. Dari data yang berhasil dihimpun oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta, daging ayam dikategorikan menjadi dua jenis yaitu ayam boiler dan ayam kampung.
Harga rata-rata ayam boiler sepanjang semester pertama tahun 2018 dan 2019 jauh lebih murah dibandingkan dengan harga rata-rata ayam kampung pada rentang waktu yang sama.
Terjadi penurunan harga ayam boiler dari semester satu tahun 2018 ke semester yang sama pada tahun 2019 sebesar 1,51% dengan selisih rata-rata harga sebesar Rp.565 per kilogramnya. Di semester pertama tahun 2018, ayam boiler mencapai harga tertinggi pada bulan Mei yaitu sebesar Rp.38.979 per kilogramnya, namun di semester yang sama pada tahun 2019 harga ayam boiler tertinggi terdapat pada bulan Juni yaitu sebesar Rp.37.552 per kilogramnya. Sama halnya dengan harga ayam boiler, harga ayam kampung juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan penurunan harga ayam boiler. Penurunan harga ayam jenis ini sebesar 6,68% dengan selisih rata-rata penurunan harganya sebesar Rp.5.535 per kilogram.
Walaupun secara rata-rata terjadi penurunan harga ayam boiler dan ayam kampung, namun menjelang hari raya idul fitri tahun 2019 terjadi lonjakan harga ayam kampung yang sangat signifikan yaitu sebesar 55,10% atau Rp.30.912 per kilogramnya. Hal ini dapat disebabkan dari banyaknya jumlah permintaan ayam kampung dari masyarakat muslim menjelang lebaran dengan kuantitas ayam kampung yang tidak banyak.
Berbeda dengan harga ayam yang mengalami penurunan, dua kategori telur ayam ras dan kampung mengalami kenaikan pada semester pertama tahun 2018 dan 2019.
Harga telur ayam ras pada semester satu tahun 2018 dibandingkan dengan semester yang sama di tahun berikutnya mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar Rp.1.160 per kilogramnya. Selain itu juga, harga telur ayam kampung mengalami kenaikan sebesar Rp126 per butirnya.
Berbeda dengan daging ayam yang mengalami penurunan dalam semester pertama dua tahun berturut-turut, ikan sebagai salah satu bahan pangan sumber zat gizi penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia ini mengalami kenaikan dalam kurun waktu semester pertama tahun 2018 dan 2019.
Data harga ikan teri asin dan ikan kembung yang berhasil dihimpun oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Serta Perdagangan menunjukkan kedua jenis ikan tersebut mengalami kenaikan dalam kurun waktu semester pertama tahun 2018 dan 2019 yaitu sebesar 2,25% dan 0,33%.
Rata-rata harga ikan teri asin di DKI Jakarta pada semester pertama tahun 2018 dan 2019 adalah Rp.108.180 per kilogram dan Rp.110.619 per kilogram. Sedangkan, rata-rata harga ikan kembung pada waktu yang sama jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga ikan teri asin yaitu Rp.38.322 per kilogram dan Rp.38.449 per kilogram.
Berbeda dengan harga ayam kampung yang mengalami pelonjakan cukup tinggi menjelang lebaran, ikan teri asin mengalami penurunan sebesar 0,80% dan 1,90% menjelang lebaran di tahun 2018 dan 2019. Hal ini menunjukkan tingkat pembelian daging ayam lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pembelian ikan menjelang hari raya idul fitri 2018 dan 2019.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu tetap berusaha menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan masyarakat seperti ayam, telur ayam, dan ikan yang naik turun dengan berbagai cara salah satunya dengan menjalin koordinasi yang baik dengan para pihak terkait yaitu peternak dan pelayan dalam menyiapkan ketersediaan stok daging ayam, telur ayam, serta ikan.
Penulis : Dwi Permata Sari
Editor : Hepy Dinawati