Ekonomi

Impor Jakarta Tumbuh Secara Year-on-year pada Juli 2022

Komoditas dengan kenaikan secara persentase terbesar adalah komoditas bahan baku mineral dengan 119,9%

Kecenderungan aktivitas yang terus meningkat, membuat pemulihan perekonomian DKI Jakarta berjalan ke arah positif. Peningkatan aktivitas ini dapat tergambar dari tingginya permintaan masyarakat terhadap barang dari luar negeri. Pada Juli 2022, nilai impor DKI Jakarta mencapai US$ 6.749,2 juta. Nilai ini meningkat sebesar 28,9% secara year-on-year. Peningkatan ini sekaligus menandakan bahwa perekonomian DKI Jakarta khususnys sektor impor lebih baik dibanding tahun lalu.

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Secara year-on-year, kenaikan yang terjadi pada bulan Juli 2022 dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap sepuluh komoditas utama impor Jakarta. Komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya tumbuh sebesar 35,4% dan menjadi komoditas dengan peningkatan tertinggi secara jumlah yaitu, US$ 318,9 juta. Lalu, komoditas dengan kenaikan secara persentase terbesar adalah komoditas bahan baku mineral dengan 119,9%. Selain itu, komoditas lain yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah komoditas alumunium dan barang daripadanya, serta komoditas besi dan baja masing masing dengan 46,8% dan 45,5%.

Sedangkan jika dilihat secara month-to-month, terjadi penurunan sebesar 3,3%. Penurunan ini terjadi karena berkurangnya permintaan pada enam dari sepuluh komoditas utama. Komoditas bahan kimia organik menjadi komoditas dengan penurunan terbesar yaitu 13,3%. Meskipun terjadi pengurangan di beberapa komoditas, tetepi kenaikan pada beberapa komoditas dengan kontribusi tertinggi dapat menahan penurunan nilai impor agar tidak merosot lebih tajam.

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Secara umum, impor DKI Jakarta banyak berasal dari negara-negara yang berasal dari kawasan Asia. Negara Tiongkok masih menjadi negara dengan nilai impor tertinggi pada Juli 2022. Impor dari negara ini meningkat baik secara month-to-month (2,2%) maupun year-on-year (41,9%). Selain itu, nilai impor dari negara Tiongkok berkontribusi sebesar 38,7% dari total nilai impor pada Juli 2022. Beberapa komoditas yang berasal dari Tiongkok adalah kereta api, trem dan bagiannya.

Negara lain penyumbang nilai impor tertinggi kedua adalah Jepang. Jepang berkontribusi terhadap 13,3% nilai impor secara keseluruhan. Impor dari Jepang tumbuh sebesar 27% secara year-on-year, tetapi menurun 4,2% secara month-to-month. Sementara itu negara diluar kawasan Asia yang menjadi negara impor unggulan adalah negara Amerika Serikat dan Australia. Impor dari Amerika Serikat meningkat baik secara year-on-year (14,0%) maupun month-to-month (24,8%). Sedangkan negara Australia menjadi satu-satunya negara yang mengalami penurunan nilai impor baik secara year-on-year (31,6%) dan month-to-month (27,4%). Beberapa komoditas yang berasal dari Australia adalah daging hewan, susu, mentega dan telur.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa