Ekonomi

Indeks Tendensi Konsumen DKI Jakarta Tahun 2019

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta Triwulan IV-2019 sebesar 112,64 paling tinggi jika dibandingkan 6 provinsi lainnya di Pulau Jawa. Perkiraan ITK untuk Triwulan I-2020 akan terjadi peningkatan sebesar 102,44 karena terjadinya peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang sudah ditetapkan pemerintah

Banyak penilaian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik yang dirumuskan dalam bentuk Indeks. Penilaian yang akan dijadikan acuan untuk melihat situasi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan yang ada di masyarakat, salah satunya yaitu Indeks Tendensi Konsumen (ITK). Apa Perbedaan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK)? Indeks Tendensi Bisnis berguna untuk menunjukkan kondisi bisnis secara umum terus tumbuh, walaupun dengan optimisme pelaku bisnis yang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berbeda dengan Indeks Tendensi Konsumen yang berguna untuk menunjukkan secara umum konsumen/masyarakat merasakan peningkatan kondisi ekonomi pada triwulan sebelumnya ataupun tidak.

Indeks Tendensi Konsumen dihasilkan berdasarkan data survei Tendensi Konsumen. Ada 3 hal utama dalam Indeks Tendensi Konsumen (ITK), pertama Indeks of Consumer Sentiment yang mengukur apa yang dirasakan masyarakat tentang perekonomian saat ini, Current Economic Condition yang mengukur bagaimana pendapat orang mengenai keadaan saat ini, dan ketiga Indeks of Consumer expectation yang mengukur bagaimana pendapat masyarakat mengenai keadaan perekonomian dalam 6 bulan mendatang.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Komponen pembentuk ITK pertama yaitu pendapatan, jika dibandingkan pendapatan konsumen TW IV-2019 dengan Triwulan III-2019, nilai ini meningkat menjadi 116,97. Hal ini memberi arti bahwa masyarakat merasa mengalami peningkatan pendapatan. Peningkatan ini diduga karena banyaknya perayaan pada triwulan IV seperti hari raya Natal dan penyambutan tahun baru masehi, sedangkan triwulan sebelumnya cenderung tidak ada perayaan. ITK Berdasarkan komponen pengaruh inflasi sebesar 102,22. Angka ini masih berada diatas 100 yang berarti bahwa pengaruh inflasi tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja. Komponen ketiga yaitu volume konsumsi sebesar 115,55 yang berarti angka tersebut cukup optimis dalam komponen pembentukan ITK.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Perbandingan ITK Triwulan IV-2019 untuk Provinsi di kawasan Jawa dan Bali dapat dilihat pada Gambar 2. ITK triwulan IV-2019 sebesar 112,64, meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar masyarakat merasa optimis dengan kondisi ekonominya. Nilai Indeks Konsumen DKI Jakarta tertinggi jika dibandingkan dengan 6 provinsi lainnya.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2020 untuk kawasan Jawa dan Bali dapat dilihat pada Gambar 3. DKI Jakarta akan terjadi peningkatan ITK mencapai 102,44. Peningkatan Indeks ini diperkirakan karena adanya penetapan peningkatan UMP DKI Jakarta tahun 2020. Konsumen ibukota cenderung menahan diri dalam melakukan konsumsi, khususnya barang tahan lama dan mereka akan cenderung untuk menabung atau berjaga-jaga untuk kondisi tertentu.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Azira Irawan
Editor: Hepy Dinawati