
Inflasi di DKI Jakarta Tahun 2020
Inflasi tahunan DKI Jakarta pada tahun 2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi dalam skala nasional yang mencapai angka 1,68%
Inflasi adalah kata yang lazim di dengar dalam kehidupan sehari-hari. Inflasi sendiri merupakan pertambahan nilai barang dan jasa secara umum dan terus menerus yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Akan tetapi, jika kenaikan harga barang atau jasa tidak terjadi secara umum maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai inflasi. Inflasi juga dapat diartikan sebagai peredaran jumlah uang yang lebih banyak dari jumlah barang yang beredar. Salah satu penyebab terjadinya inflasi adalah tingginya permintaan terhadap suatu barang.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Pada tahun 2020, inflasi di DKI Jakarta berada pada angka 1,59%. Tahun ini menjadi tahun dengan inflasi terkecil sejak tahun 2011 setelah sempat mengalami inflasi yang tinggi pada tahun 2014 pada angka 8,95%. Inflasi tahunan DKI Jakarta lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi dalam skala nasional yang mencapai angka 1,68%. Rendahnya angka inflasi ini berhubungan dengan kemampuan daya beli masyarakat, turunnya produksi, dan stok barang yang masih ada. Bahkan, beberapa golongan masyarakat memutuskan untuk berhemat dan tidak mengeluarkan uangnya.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Grafik di atas menunjukkan inflasi DKI Jakarta sepanjang tahun 2020 yang mencapai titik terendahnya pada bulan Agustus dengan angka -10%, kemudian kembali naik hingga mencapai angka 0,26% pada bulan Desember. Sebelum mencapai titik terendah pada bulan Agustus, inflasi DKI Jakarta pernah mencapai puncaknya pada bulan Maret dengan angka 0,33%. Pembatasan ruang gerak dan kegiatan ekonomi pada tahun 2020 merupakan salah satu faktor menurunnya permintaan dan daya beli masyarakat di Indonesia khususnya di DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan PSBB yang diberlakukan dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta sepanjang tahun 2020. Daya beli masyarakat yang menurun selama diberlakukannya PSBB menyebabkan turunnya tingkat inflasi di DKI Jakarta jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Menurut kelompok pengeluaran, penyebab utama inflasi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,15% serta makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,34%. Inflasi pada tahun 2020 yang bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau berasal dari kenaikan harga komoditas seperti cabai, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng. Sementara itu, terjadi deflasi pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,29% dan transportasi sebesar -1,31%.
Pada dasarnya, inflasi merupakan hal yang dihindari karena dapat mengganggu perekonomian negara. Pemerintah tentu berupaya menghindari ini dengan cara seperti mengontrol jumlah uang yang beredar dan membatasi penciptaan uang oleh lembaga keuangan. Kebijakan tersebut dapat membantu menekan angka inflasi dan mendorong perekonomian yang lebih membaik.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Yohanes de Britto Dian Natyasta dan Wahyu Nur Hidayat
Editor: Hepy Dinawati dan Dwi Puspita Sari