Ekonomi

INFLASI DKI JAKARTA 2019

Inflasi DKI Jakarta tahun 2019 mencapai 3,23% atau melambat 0,04 poin dari tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi 0,51 poin dari inflasi nasional 2,72%

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Kebalikan dari inflasi adalah deflasi yaitu kondisi yang menunjukkan penurunan harga suatu barang atau jasa yang terus menurun dalam kurun waktu tertentu.

Gambar 1. Inflasi Tahunan DKI Jakarta dan Nasional (persen), 2010-2019

Inflasi DKI Jakarta tahun 2019 mencapai 3,23% atau melambat 0,04 poin dari tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi 0,51 poin dari inflasi nasional 2,72%. Dalam 10 tahun terakhir, inflasi DKI Jakarta lebih tinggi dari Nasional pada tahun 2011, 2012, 2014, 2017-2019. Inflasi DKI Jakarta terendah pada tahun 2016 yakni 2,37%, sedangkan inflasi Nasional terendah pada tahun 2019. Gap tertinggi di antara keduanya terjadi di tahun 2010 yakni sebanyak 0,75 poin, dimana inflasi DKI Jakarta 6,21% sedangkan inflasi Nasional 6,96%.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

Gambar 2. Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (persen), 2019

Tiga faktor utama inflasi tahun 2019 menurut kelompok pengeluaran sama seperti tahun sebelumnya yaitu Makanan Jadi, Rokok, dan Tembakau (5,96%), Bahan Makanan (5,93%), dan Sandang (5,86%). Di posisi ke empat dan ke lima yaitu faktor Kesehatan (4,37%) dan Perumahan dll (2,67%), berganti urutan dari tahun sebelumnya. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga mengalami inflasi sebesar 1,56%, sedangkan Transportasi, komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,93%.

Inflasi 2019 per Bulan

Gambar 3. Inflasi DKI Jakarta Per Bulan (persen), 2019

Sepanjang tahun 2019, pergerakan inflasi cukup fluktuatif. Inflasi tertinggi terjadi di  bulan Mei yakni 0,59% dan terendah di bulan September yakni -0,04% (deflasi). Di tahun sebelumnya, deflasi juga terjadi di bulan yang sama. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi pada bulan September adalah kelompok bahan makanan (-1,47%).

Berdasarkan 462 komoditas yang didata Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, yang memberikan sumbangan deflasi diatas 0,02% diantaranya cabai merah (-0,0675%), daging ayam ras (-0,0646%), bawang merah (-0,0246%), dan telur ayam ras (-0,0206%). Baca juga Inflasi dan Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta 2018.

 

Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Penulis : Adhitya Akbar
Editor : Hepy Dinawati