
Inflasi DKI Jakarta Sentuh Rekor Sewindu Terakhir
DKI Jakarta menempati peringkat ke-30 dari setidaknya 90 kota yang alami inflasi, melebihi angka inflasi nasional
Harga barang dan jasa di DKI Jakarta pada September 2022 lalu terpantau alami kenaikan pada mayoritas sektor. Hal tersebut merupakan imbas dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) sejak ditetapkannya kebijakan kenaikan harga BBM pada tanggal 3 September 2022. Menurut pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, seperti dikutip dalam kompas.com, kenaikan harga pada semua sektor merupakan multiplier effect (efek berganda) dan kenaikan BBM sudah pasti menyulut inflasi. Efek berganda itu sendiri adalah istilah ekonomi yang mengacu pada jumlah proporsional kenaikan atau penurunan yang dihasilkan dari suntikan atau penarikan modal. Efek berganda akan berdampak pada sektor lainnya.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Inflasi DKI Jakarta menembus 1,21% pada September 2022. Setidaknya sejak Januari 2015 hingga Agustus 2022, angka inflasi di DKI Jakarta tidak pernah menembus lebih dari 1%. Terakhir angkanya menembus hampir 1% adalah pada Januari 2017 dengan 0,99%. Dengan demikian, inflasi DKI Jakarta pada bulan lalu merupakan yang tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Angka tersebut lebih tinggi 1,32 persen poin dibandingkan bulan lalu (month to month) dan lebih tinggi 1,27 persen poin dibandingkan dengan September 2021 (year on year).
Jika didasarkan pada jenis komoditas, makanan merupakan komoditas yang sering mengalami kenaikan. Harga bahan makanan memang cenderung dinamis karena merupakan komoditas yang dikonsumsi banyak masyarakat, sedangkan stoknya di pasaran seringkali terpengaruh berbagai faktor seperti cuaca, masa panen, dan sebagainya. Kenaikan BBM juga otomatis memengaruhi harga bahan makanan. Seringkali, inflasi/deflasi pada bahan makanan lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi umum. Kendati demikian, sejak awal 2022, anomali terjadi pada September dan Mei. Inflasi/deflasi bahan makanan pada kedua bulan tersebut menunjukkan angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi umum.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Di bulan September, setidaknya sembilan komoditas mengalami inflasi dengan transportasi merupakan yang paling terdampak dengan 8,23%. Transportasi juga merupakan satu-satunya komoditas yang angka inflasinya melebih angka rata-rata inflasi DKI Jakarta. Naiknya harga BBM secara langsung berdampak pada kenaikan tarif jasa angkutan penumpang seperti metromini, mikrolet, bus patas, maupun angkutan antar kota. Secara umum, pasca ditetapkannya harga BBM baru berdampak pada semua moda transportasi, termasuk jasa angkutan udara.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Secara umum, inflasi di DKI Jakarta bisa dibilang cukup tinggi karena berada di atas angka inflasi nasional. Meskipun jika dibandingkan dengan setidaknya 90 kota yang mengalami inflasi di Indonesia, DKI Jakarta berada di urutan ke-30. Berdasarkan grafik di atas, di area Jabodetabek, Kota Bekasi dan Depok memiliki angka lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta. Sedangkan Kota Bogor dan Tangerang memiliki angka inflasi yang lebih rendah dengan masing-masing 1,18% dan 1,06%.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Muhammad Iko Dwipa Gautama
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa