Ekonomi

Inflasi Jakarta Menjelang Akhir Tahun 2021

Kelompok komoditas dengan inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan tingkat inflasi hingga 1,13 persen

 

 

Menjelang berakhirnya tahun 2021, harga beberapa komoditas mengalami kenaikan yang disebabkan oleh tingginya permintaan yang tidak diimbangi oleh pasokan  barang di pasaran. Tingginya permintaan ini dipicu oleh turunnya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berdampak pada  tingginya aktivitas jual-beli maupun rutinitas bekerja secara tatap muka masyarakat sehingga turut meningkatkan kebutuhan penggunaan barang dan jasa.


Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Secara umum, nilai inflasi di Jakarta pada November 2021 adalah 0,40%. Nilai ini naik sebanyak 0,32 poin persentase jika dibandingkan dengan bulan Oktober. Kenaikan beberapa harga komoditas menjadi pemicu inflasi pada bulan November. Kelompok komoditas dengan inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai sebesar 1,13%. Penyebab inflasi pada kelompok ini adalah karena meroketnya harga minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Pasokan yang terbatas tidak mampu mengimbangi tingginya permintaan pada komoditas ini.

Lalu, komoditas yang mengalami inflasi cukup tinggi lainnya adalah komoditas transportasi dengan inflasi mencapai 0,47%. Salah satu pemicu inflasi pada komoditas ini adalah tingginya kebutuhan penggunaan angkutan udara akibat pelonggaran PPKM.

Sementara, kelompok komoditas dengan inflasi yang cukup rendah adalah kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.  Kelompok komoditas pakaian dan alas kaki tidak banyak mengalami peningkatan nilai inflasi karena telah mengalami kenaikan harga pada bulan-bulan sebelumnya. Begitupun dengan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang hanya mengalami sedikit kenaikan pada komoditas TV berwarna.

Kelompok komoditas yang tidak mengalami inflasi adalah kelompok pendidikan dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran. Harga komoditas pada kelompok pendidikan cenderung stabil kecuali pada bulan-bulan tahun ajaran baru.


Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Sepanjang Januari-November 2021, terjadi inflasi sebanyak delapan kali dan deflasi tiga kali. Inflasi yang terjadi masih dalam taraf rendah yaitu dibawah 0,50%. Nilai inflasi tertinggi terjadi pada bulan Mei dengan nilai mencapai 0,41%. Inflasi ini terjadi karena lonjakan harga beberapa komoditas menjelang idul fitri 2021.

Sementara itu deflasi terjadi pada bulan Juni, Juli, dan September. Deflasi yang terjadi pada bulan Juni dan Juli karena adanya koreksi harga setelah hari raya Idul Fitri, sementara deflasi yang terjadi pada bulan September terjadi karena lesunya permintaan di pasar.

Secara umum, terdapat kecenderungan inflasi ketika akan mendekati akhir tahun. Kenaikan harga pada akhir tahun disebabkan karena tingginya tren jual-beli masyarakat pada periode ini. Selain itu, pada akhir tahun aktivitas panen sudah mulai berkurang dan intensitas hujan bertambah tinggi sehingga mempengaruhi tingkat produksi. Pada akhirnya, tingkat produksi pada akhir tahun yang berkurang membuat pasokan tidak mampu mengimbangi tingginya permintaan barang.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa