Artikel

Jakarta Alami Inflasi Tertinggi Selama Pandemi

Kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil inflasi sebesar 0,363% dan menjadi kelompok dengan share terbesar pada inflasi bulan April 2022

Jakarta baru saja mencatatkan rekor inflasi tertinggi selama pandemi Covid-19 pada April 2022 lalu. Inflasi pada bulan tersebut mencapai angka 0,70% yang dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas. Selain itu,  permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran juga menjadi penyebab naiknya angka inflasi. Meski demikian, inflasi yang terjadi di Jakarta tidak lebih tinggi jika dibandingkan dengan ibukota provinsi di pulau Jawa.

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Kenaikan nilai inflasi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month) mencapai 0,26% poin. Sedangkan, dibandingkan dengan April 2021 (year-on-year), terjadi kenaikan sebesar 0,62% poin. Kenaikan harga saat ada kegiatan dengan tema keagamaan seperti lebaran dan natal memang kerap kali terjadi dikarenakan kebutuhan masyarakat yang meningkat. Selain itu faktor dari luar negeri yang mempengaruhi angka inflasi adalah kenaikan beberapa komoditas dunia.

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta

Sebanyak delapan dari sebelas kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, terjadi inflasi sebesar 1,65%. Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada komoditas daging ayam ras, minyak goreng, bayam, udang basah, bawang merah dan nasi dengan lauk. Salah satu penyebab kenaikan pada komoditas tersebut adalah ketersediaan yang terbatas sementara permintaan masyarakat terbilang tinggi selama puasa dan lebaran.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil inflasi sebesar 0,363% dan menjadi kelompok dengan share terbasar pada inflasi bulan April 2022.

Kelompok lain yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah transportasi, yaitu sebesar 2,40% dengan share sebesar 0,269% pada bulan April 2022. Faktor dari luar negeri seperti kenaikan harga minyak dunia membuat pemerintah harus menyesuaikan tarif pertamax sehingga terjadi inflasi pada komoditas bensin. Selain itu, mobilitas masyarakat yang mulai banyak karena pelonggaran PPKM serta arus mudik selama lebaran membuat lonjakan permintaan bahan bakar.

Kenaikan pada komoditas emas perhiasan, biaya fotokopi, popok bayi sekali pakai, dan bedak juga menyebabkan inflasi pada kelompok perawatan sebesar 0,38%. Selama bulan ramadhan, tren konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman yang tersedia di restoran juga cenderung tinggi sehingga menyebabkan inflasi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28%.

Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah pakaian dan alas kaki. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,90%. Hal ini jarang terjadi karena pada musim lebaran tahun-tahun sebelumnya kelompok ini selalu mengalami inflasi akibat dari permintaan yang tinggi. Deflasi yang terjadi pada musim lebaran tahun ini disebabkan oleh penurunan harga pada komoditas baju kaos berkerah pria, kerudung, baju muslim wanita, baju muslim anak, dan baju setelan anak.

Inflasi yang terjadi di Jakarta pada bulan April 2022 relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan ibu kota provinsi di pulau Jawa seperti, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa