Ekonomi

Jakarta Alami Pertumbuhan Impor Signifikan di Awal Tahun 2022

Nilai impor Jakarta pada 2022 merupakan yang kedua tertinggi selama pandemi

DKI Jakarta membuka tahun 2022 dengan peningkatan angka impor yang cukup signifikan secara year on year. Secara garis besar, hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di masyarakat. Namun di saat yang sama, terjadi penurunan nilai impor jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Desember 2021 (month to month).

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Baik secara year on year maupun month to month, kenaikan impor terjadi pada sektor Migas. Peningkatan impor tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak global yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan tensi politik antara dua negara Eropa yaitu Ukraina dan Rusia. Selain itu, salah satu negara eksportir minyak terbesar, Kazakhstan, juga mengalami kendala logistik setelah demonstrasi yang sempat terjadi sehingga meningkatkan harga minyak mentah pada pasar internasional. Kendati demikian, kebutuhan akan sektor migas tetap tinggi karena juga diiringi dengan permintaan (demand) dari masyarakat yang sudah mulai mendapatkan relaksasi untuk beraktivitas di tengah pandemi pada tahun 2022 ini.

Bila ditinjau menurut komoditas utama, impor non migas masih mendominasi impor Jakarta sebesar 67,4%, sehingga meskipun terjadi kenaikan besar pada sektor migas, jumlahnya tidak cukup signifikan untuk mendongkrak keseluruhan impor Jakarta secara month to month.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Angka impor DKI Jakarta pada Januari 2022 merupakan yang tertinggi kedua selama pandemi. Angka tersebut hanya lebih kecil dari Desember 2021 yang mencapai 6.878,1 Juta US$. Pertumbuhan nilai impor secara year on year menurut golongan penggunaan barang terjadi pada seluruh kelompok, utamanya kenaikan pada impor barang modal sebesar 70,3 persen dan bahan baku dan penolong sebesar 50,1 persen. Impor bahan baku dan penolong memiliki andil terbesar dalam keseluruhan impor DKI Jakarta, sebesar 67,3 persen. Berdasarkan golongan barang utama (HS dua digit), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya merupakan penyumbang terbesar impor Jakarta sebesar 20,7%.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Jika dilihat menurut negara asal, impor ke DKI Jakarta pada Januari 2022 masih didominasi oleh negara-negara Asia seperti Tiongkok, Jepang, Thailand, Republik Korea dan Singapura.  Hal ini terbukti dari kontribusi impor kelima negara tersebut mencapai kurang lebih 69,7% dari total nilai keseluruhan. Sementara jika ditinjau berdasarkan kelompok komoditas, berbagai makanan olahan mengalami pertumbuhan nilai impor tertinggi jika dibandingkan dengan Januari 2021 hingga 37,0 persen.  Komoditas tersebut kebanyakan berasal dari Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Sedangkan dibandingkan dengan Desember 2021, angka impor komoditas berbagai makanan olahan mengalami penurunan hingga mencapai 57,0 CIF Juta US$ pada Januari 2022.

Berdasarkan data-data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pertumbuhan kegiatan produksi dalam negeri, sehingga berperan cukup penting dalam pemulihan ekonomi di Jakarta selama pandemi berlangsung. Tren ini juga berdampak pada perbaikan permintaan domestik, meski secara keseluruhan, nilainya masih terbilang turun dibandingkan dengan Desember 2021.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Muhamad Iko Dwipa Gautama
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa