Kesehatan

Jumlah Pasien Rawat Jalan di RSUD DKI Jakarta Tahun 2020

Pasien penderita essential (primary) hypertension menjadi pasien rawat jalan terbanyak selama tahun 2020

Sakit yang diderita oleh manusia merupakan suatu kondisi dimana salah satu dari bagian tubuh manusia tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Manusia sebagai makhluk hidup memiliki risiko diserang oleh penyakit. Untuk mengembalikan fungsi organ tubuh manusia yang tidak berfungsi, biasanya mereka akan berobat ke rumah sakit. Ada 2 cara perawatan ketika sakit. Pertama, dengan melakukan rawat inap dan yang kedua adalah dengan melakukan rawat jalan. Jumlah pasien rawat jalan di RSUD di DKI Jakarta per triwulan tahun 2020 akan dibahas pada artikel ini.

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Grafik pertama di atas menjelaskan mengenai jumlah pasien rawat jalan pada triwulan I (Januari, Februari, dan Maret) tahun 2020. Pasien dengan penyakit infeksi saluran pernafasan (acute upper respiratory infection, unspecified) menjadi pasien paling banyak dengan total 22.262. Lalu pasien dengan penyakit Tb lung without mention of bact or histological confirm  atau yang biasa kita sebut dengan TBC menjadi pasien rawat jalan paling sedikit dengan jumlah 6143 pasien.

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Grafik kedua di atas menunjukkan jumlah pasien dengan sepuluh penyakit terbanyak rawat jalan di RSUD triwulan kedua (April, Mei, dan Juni) tahun 2020. Pada triwulan ini, pasien rawat jalan terbanyak adalah hipertensi atau Essential (Primary) Hypertension yaitu sebanyak 31.081 pasien, jumlah ini disusul oleh pasien penderita infeksi saluran pernafasan (acute upper respiratory infection, unspecified) yaitu sebanyak 23.561 pasien. Pasien dengan jumlah paling sedikit diantara 10 penyakit ini adalah pasien dengan penyakit Acute Nasopharyngitis atau yang bisa disebut sebagai batuk pilek dengan jumlah 6.852 pasien.

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Pada triwulan ketiga (Juli, Agustus, dan September) tahun 2020, pasien dengan penyakit hipertensi masih menjadi pasien dengan rawat jalan paling banyak yang berjumlah 14.869 pasien. Angka ini menurun dari triwulan sebelumnya. Lalu penyakit sakit pinggang (low back pain) menjadi penyakit yang paling sedikit diantara 10 penyakit terbanyak rawat jalan di triwulan tiga tahun 2020. Jumlah pasien dengan penyakit sakit pinggang ini mencapai 3.860 pasien.

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Pada triwulan keempat (Oktober, November, dan Desember) tahun 2020 pasien rawat jalan dengan penyakit hipertensi masih menjadi pasien paling banyak dengan jumlah 8.431 pasien. Pasien dengan penyakit impaksi gigi (impacted teeth) menjadi pasien rawat jalan dengan jumlah paling sedikit dengan total 2.634 pasien.

Dari keempat triwulan pada tahun 2020, pasien dengan penyakit hipertensi selalu menjadi pasien dengan jumlah terbanyak kecuali pada triwulan pertama dimana penyakit hipertensi menjadi penyakit kedua terbanyak dan pasien dengan gangguan pernapasan menjadi yang paling banyak. Ketidaktahuan mengenai hipertensi dan buruknya pola makan serta kebiasaan merokok menjadi penyebab utama banyaknya penduduk yang menderita penyakit hipertensi dibandingkan dengan penyakit lainnya.

Pemilihan rawat jalan tentu berdasarkan pertimbangan dari tenaga kesehatan dan kebutuhan pasien. Rawat jalan juga dapat mengurangi beban biaya untuk pasien karena pasien tidak harus menginap. Pihak rumah sakit dalam hal ini pemerintah tentu terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan untuk pasien rumah sakit. Mulai dari penambahan fasilitas, penambahan tenaga kesehatan dan kemudahan layanan pasien rawat jalan. Hal ini tentu dilakukan demi kesehatan warga DKI Jakarta.

 

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Dwi Puspita Sari