
Nilai Impor DKI Jakarta di Penghujung Semester Pertama Tahun 2022
Golongan bahan bakar mineral mengalami kenaikan mencapai dua kali lipat atau sebesar 202,5%
Perbaikan keadaan ekonomi di Indonesia pasca meredanya kasus covid-19 serta meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat, membuat terjadinya kenaikan nilai impor DKI Jakarta. Hal ini terlihat dari nilai impor DKI Jakarta yang menyentuh angka hingga sekitar US$ 6,9 miliar pada Juni 2022.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Pada Juni 2022, terdapat kenaikan sebesar 16,9 persen dibandingkan bulan Mei atau secara month-to-month, dan 20,7 persen secara year-on-year. Sementara, nilai kumulatif impor Jakarta (c-to-c) pada Januari-Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 27,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini menandakan bahwa ekonomi DKI Jakarta berada pada jalur positif
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Kenaikan impor DKI Jakarta secara month-to-month, dipicu oleh peningkatan nilai pada semua golongan barang. Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan bahan bakar mineral dengan 90,8%. Sementara, golongan mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya menjadi golongan dengan kenaikan paling rendah yaitu 7,0%. Lalu, golongan barang yang paling diminati adalah golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya dengan nilai mencapai US$ 1.188,5 juta atau sebesar 17,0% dari nilai impor secara keseluruhan. Jika dilihat secara year-on-year, kenaikan terjadi pada semua golongan barang utama. Golongan bahan bakar mineral mengalami kenaikan mencapai dua kali lipat atau sebesar 202,5%.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Jika ditinjau menurut golongan penggunaan barang, nilai impor kelompok barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 5,05% secara month-to-month. Penurunan ini dipicu oleh berkurangnya permintaan terhadap komoditas daging hewan sebesar 41,39%. Sedangkan permintaan akan empat komoditas barang konsumsi lainnya mengalami kenaikan. Namun jika dilihat secara year-on-year, terjadi kenaikan sebesar 9,6%.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Nilai impor golongan barang modal pada Juni 2022 mencapai US$ 1273,7 juta. Angka ini memberikan andil sebesar 19,9% terhadap nilai impor secara keseluruhan. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 19,57% secara month-to-month dan 15,6% secara year-on-year. Kenaikan terjadi pada seluruh komoditas dengan kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia sebesar 80,1% (month-to-month).
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Golongan bahan baku/penolong merupakan golongan dengan andil sebesar 67,8% pada Juni 2022. Nilai pada golongan ini adalah sebanyak US$ 2299,7 juta. Permintaan terhadap golongan bahan baku/penolong meningkat sebanyak 18,16% atau 16,2% (month-to-month) dan 24,6% (year-on-year). Komoditas besi dan baja menjadi komoditas dengan nilai tertinggi (US$ 530,6 juta) dan memiliki peningkatan nilai tertinggi secara month-to-month (39,5%).
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Pada Juni 2022, negara-negara Asia masih menjadi negara asal impor utama DKI Jakarta. Tiongkok menjadi negara dengan kontribusi tertinggi yaitu 36,6%. Selain itu, Tiongkok juga menjadi salah satu negara asal impor untuk beberapa komoditas dengan nilai yang besar seperti komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Sementara, negara-negara selain Asia yang menjadi negara asal impor utama adalah Amerika Serikat dan Australia.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa