Pariwisata & Kebudayaan

PARIWISATA DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2018

Lima Negara asal terbanyak mendatangkan wisman ke Jakarta adalah Tiongkok, Malaysia, Jepang, Saudi Arabia dan Singapura

Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Agustus 2018 mencapai 74,12 persen

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCA NEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

  • Pada bulan Agustus 2018, kembali wisman Tiongkok mendominasi kunjungan wisatawan ke Jakarta, dimana sepanjang Januari – Agustus 2018 wisman Tiongkok merupakan wisatawan terbanyak yang mengunjungi Jakarta. Wisman Tiongkok pada bulan Agustus 2018 mencapai 35.731 kunjungan (11,58 persen) sedangkan wisman Malaysia mencapai 29.986 kunjungan (9,72 persen)
  • Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Jakarta pada bulan Agustus 2018 adalah : Tiongkok 35,731 kunjungan (11,58 persen), Malaysia 29.986 kunjungan (9,72 persen), Jepang 26.646 kunjungan (8,64 persen), Saudi Arabia 21.368 kunjungan (6,93 persen), dan Singapura 19.034 kunjungan (6,17 persen).
  • Jumlah kunjungan wisman yang berkunjung ke Jakarta melalui 3 pintu masuk bulan Agustus 2018 mencapai 308.447 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 4,10 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Juli 2018 sebanyak 321.631 kunjungan. Namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Agustus 2018 mengalami kenaikan sebesar 7,71 persen.

Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan Agustus 2018 mengalami penurunan sebesar 4,10 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya. atau dari 321.631 kunjungan pada bulan Juli 2018 menjadi 308.447 kunjungan pada bulan Agustus 2018. Namun jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Agustus 2018 mengalami peningkatan sebesar 7,71 persen (Tabel 1).

Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Agustus 2018 adalah : Tiongkok 35,731 kunjungan (11,58 persen), Malaysia 29.986 kunjungan (9,72 persen), Jepang 26.646 kunjungan (8,64 persen), Saudi Arabia 21.368 kunjungan (6,93 persen), dan Singapura 19.034 kunjungan (6.17 persen), yang dapat dilihat pada tabel 2. Secara total kunjungan dari lima kebangsaan itu berjumlah 132.765 kunjungan yang berarti mencapai 43,04 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kelima negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta.

Sepanjang Januari – Agustus 2018 wisman Tiongkok mendominasi kunjungan ke Jakarta dengan kisaran 6 – 12 persen setiap bulan. Untuk bulan Agustus 2018 wisman Tiongkok kembali menduduki posisi pertama dan diikuti wisman Malaysia di posisi kedua .

Penurunan kunjungan wisman bulan Agustus tahun 2018 yang mencapai 4,10 persen terhadap bulan sebelumnya merupakan penurunan kunjungan wisman yang pertama kali selama empat tahun terakhir (grafik 2). Namun kunjungan wisman ke kota Jakarta pada bulan Agustus 2018 mengalami peningkatan sebesar 7,71 persen dibandingkan bulan Agustus 2017 atau dari 286.365 kunjungan pada Agustus 2017 menjadi 308.447 kunjungan pada Agustus 2018.

wpDataChart with provided ID not found!

wpDataChart with provided ID not found!

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI PROVINSI DKI JAKARTA

  • Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Agustus 2018 mencapai 74,12 persen, mengalami penurunan TPK yang signifikan yaitu sebesar 4,67 poin dari TPK bulan Juli 2018 yang mencapai 78,79 persen. Namun jika dibandingkan dengan TPK bulan Agustus 2017 sebesar 68,15 persen, TPK bulan Agustus 2018 mengalami peningkatan 5, 97 poin.
  • Rata-rata lama menginap tamu yaitu tamu Asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang bulan Agustus 2018 adalah selama 2,17 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,12 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Juli 2018 yang sebesar 2,05 hari.
  • Rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan Agustus 2018 sebesar 0,19 mengalami peningkatan sebesar 0,03 dibandingkan dengan rasio bulan Juli 2018 sebesar 0,16. Demikian pula jika dibandingkan dengan rasio bulan Agustus 2017, rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia bulan Agustus 2018 juga mengalami peningkatan sebesar 0,02.
  1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) adalah persentasi banyaknya malam kamar yang terjual terhadap banyaknya malam kamar yang tersedia pada hotel berbintang. TPK hotel berbintang di Jakarta bulan Agustus 2018 mencapai 74,12 persen mengalami penurunan sebesar 4,67 poin dari TPK bulan Juli 2018. Pada bulan Agustus 2018, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang. TPK hotel bintang tiga merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 88,76 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang lima yang hanya mencapai 56,72 persen.

Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2018 tingkat hunian hotel berbintang bulan Agustus 2018 yang dirinci menurut klasifikasi hotel, penurunan TPK terjadi hampir pada semua klasifikasi hotel yaitu hotel bintang lima, hotel bintang empat, dan hotel bintang dua yaitu sebesar 27,64 poin; 15,76 poin dan 3,36 poin. Sebaliknya pada hotel bintang tiga dan hotel bintang satu merupakan hotel yang mengalami peningkatan yaitu sebesar 11,96 poin dan 43,76 poin. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017, TPK gabungan semua hotel berbintang bulan Agustus 2018 mengalami peningkatan sebesar 5,97 poin. Bila diamati menurut klasifikasi hotel bintang, peningkatan TPK terjadi hampir di semua klasifikasi TPK yaitu pada klasifikasi bintang lima, bintang tiga dan bintang dua. Sedangkan penurunan TPK terjadi pada klasifikasi bintang empat dan bintang satu. (Tabel 3).

wpDataChart with provided ID not found!

  1. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang

Banyaknya malam tamu terhadap tamu yang datang dan menginap adalah rata-rata lama menginap. Secara agregat. rata-rata lama menginap tamu yaitu tamu Asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang bulan Agustus 2018 adalah selama 2,17 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,12 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Juli 2018 yang sebesar 2,05 hari.

Rata-rata lama menginap tamu Asing pada bulan Agustus 2018 adalah 3,01 hari, mengalami peningkatan sebesar 0,57 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Juli 2018 yang mencapai 2,44 hari. Untuk rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Agustus 2018 mengalami peningkatan dari rata-rata lama menginap bulan Juli 2018 atau dari 1,99 hari pada Juli 2018 menjadi 2,01 hari pada bulan Agustus 2018 (tabel 4).

Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017, rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2018 yang mencapai 3,01 hari, mengalami peningkatan 0,32 hari dari rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2017 yang mencapai 2,69 hari. Demikian pula rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Agustus 2018 yang mencapai 2,01 hari mengalami peningkatan sebesar 0,12 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Agustus 2017. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Agustus 2018 yang mencapai 2,17 hari mengalami peningkatan dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di bulan yang sama pada tahun sebelumnya yaitu bulan Agustus 2017 sebesar 2,00 hari.

wpDataChart with provided ID not found!

  1. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang

Perbandingan antara banyaknya tamu Asing terhadap banyaknya tamu Indonesia merupakan rasio tamu Asing terhadap tamu Indonesia. Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan Agustus 2018. sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 5 memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu. data pada tabel 5 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif. searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya. proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang. kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan.

 

Sumber : BRS Provinsi DKI Jakarta No. 45/10/31/th.XX, 01 Oktober 2018