
Penggunaan Air Tanah di DKI Jakarta Meningkat di Tahun 2019
Jakarta Selatan merupakan wilayah dengan penggunaan air tanah tertinggi di DKI Jakarta yaitu sebesar 3.768.226 m3 hingga bulan September 2019
Air merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat tergantikan. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga dan industri.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, jumlah penggunaan air tanah di DKI Jakarta sebesar 8.155.282 m3 pada tahun 2018 dan 6.693.949 m3 hingga bulan September 2019 (1 m3 = 1000 liter). Puncak penggunaan air bersih pada tahun 2018 terjadi pada bulan April sebesar 1.372.055 m3 dan tahun 2019 terjadi pada bulan Juni sebesar 1.750.822 m3.
Berdasarkan wilayah Kota/Kabupaten, Jakarta Selatan merupakan wilayah yang menggunakan air tanah tertinggi di Jakarta, baik tahun 2018 dan 2019. Jakarta Selatan menggunakan setengah dari total penggunaan air tanah di Jakarta sebesar 4.348.123 m3 tahun 2018 dan 3.768.226 m3 tahun 2019. Hal ini disebabkan karena Jakarta Selatan memiliki banyak gedung perkantoran dan permukiman. Wilayah Jakarta Utara dan Kep. Seribu menggunakan air tanah paling rendah dikarenakan air tanah di wilayah tersebut terasa asin sehingga konsumsi terhadap air tanah rendah.
Kecamatan Kebayoran Lama merupakan Kecamatan yang menggunakan air tanah tertinggi di Jakarta dengan jumlah penggunaan sebesar 1.336.308 m3. Kecamatan Kebayoran Lama menggunakan 35.4% dari total penggunaan air tanah di Jakarta Selatan. Penggunaan air tanah yang tidak efektif berdampak langsung terhadap penurunan permukaan tanah. Oleh sebab itu, mari kita menggunakan air tanah secara bijak dan efisien sehingga dapat mengurangi dampak negatif tersebut.
Sumber : Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta
Penulis : Iqsyan Iswara Putra
Editor : Hepy Dinawati