Ekonomi

Penurunan Tipis Inflasi DKI Jakarta November 2022

 Terjadi penurunan inflasi pada November 2022 sebanyak 0,36 persen poin lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang berada pada 4,47 persen

Ditengah dinamika perekonomian dunia yang tidak stabil, melonjaknya harga barang dan jasa beberapa waktu belakangan memicu inflasi tahunan yang tinggi di berbagai negara. Inflasi itu sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat[1]. Beberapa negara bahkan mencatatkan inflasi hingga diatas 100% sampai 200% secara tahunan (year-on-year). Hal tersebut berdampak terhadap turunnya daya jual mata uang suatu negara.

Pada klasifikasi negara G20, tingkat inflasi tahunan Indonesia masih menempati urutan ke-6 terendah diantara negara G20 lainnya yaitu dengan nilai 5,95% pada September 2022[2]. Sementara, data terbaru yaitu November 2022, nilai inflasi nasional menjadi 5,42%. Di DKI Jakarta, nilai inflasi lebih rendah dari rata-rata nasional yaitu 4,11%. Walaupun masih terkendali dibawah 5%, akan tetapi nilai inflasi ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sasaran inflasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan PMK No.101/PMK.010/2021 tanggal 28 Juli 2021 tentang Sasaran Inflasi tahun 2022, tahun 2023, dan tahun 2024, sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk periode 2022 – 2024, masing-masing sebesar 3,0%, 3,0%, dan 2,5%, dengan deviasi masing-masing ±1%[3].

Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Lalu, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan[4].

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Secara spesifik, inflasi tahunan di DKI Jakarta mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut sebanyak 0,36 persen poin lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang berada pada 4,47%. Sementara secara bulanan (month-to-month), Jakarta mencatatkan angka inflasi bulanan 0,05% pada bulan November yang dipicu oleh tingginya andil komoditas emas perhiasan (0,014%). Jika dilihat pada grafik diatas, inflasi DKI Jakarta sepanjang Januari hingga November 2022 secara tahunan, bulanan, dan tahun kalender cukup dinamis. Pada November ini, inflasi bulanan dan inflasi tahun kalender mengalami kenaikan, sementara inflasi tahunan mengalami penurunan.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Pada bulan November ini, Jakarta mengalami peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) jika dibandingkan dengan November tahun sebelumnya, yaitu dari 107,10 menjadi 111,50. Peningkatan indeks harga tersebut terjadi pada semua kelompok, kecuali kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan. Sementara, kelompok penyumbang utama inflasi tahunan dengan angka 4,11% adalah transportasi dengan andil mencapai 1,54% yang dipicu oleh kenaikan harga bensin. Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi dengan angka terkecil ada pada kelompok pakaian dan alas kaki (-0,07%). Secara umum, inflasi Jakarta (yoy) relatif cukup rendah apabila dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, bahkan hanya menempati posisi 87 dari 90 kota dengan urutan inflasi tertinggi.

 

Referensi:

[1] Badan Pusat Statistik, Daftar Istilah, diakses dari https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/istilah/index pada tanggal 7 Desember 2022, pukul 09.00

[2] Annur, Cindy Mutia, Inflasi Indonesia Masih Tergolong Rendah di G20 per September 2022, diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/10/06/inflasi-indonesia-masih-tergolong-rendah-di-g20-per-september-2022#:~:text=Indonesia%20sendiri%20memiliki%20tingkat%20inflasi,%2C5%25%20(yoy) pada tanggal 7 Desember 2022, pukul 11.00

[3] Bank Indonesia, Definisi Inflasi, diakses dari https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/default.aspx pada tanggal 7 Desember, pukul 14.00

[4] Bank Indonesia, Definisi Inflasi, diakses dari https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/default.aspx pada tanggal 7 Desember, pukul 14.00

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Farah Khoirunnisa
Editor: Hepy Dinawati