
Perkembangan Nilai Ekspor Jakarta pada Juli 2022
Komoditas kendaraan dan bagiannya yang merupakan komoditas dengan share tertinggi (27,9%) mengalami penurunan sebesar 4,9%
Nilai ekspor DKI Jakarta pada awal semester II tahun 2022 menurun seiring dengan keadaan ekonomi global. Dinamika perekonomian pada negara ekspor tujuan seperti Amerika Serikat dan Tiongkok menyebabkan turunnya juga nilai ekspor nasional hingga 2,2 persen. Di DKI Jakarta, penurunan nilai ekspor hingga sebesar 7,9 persen pada Juli 2022 disebabkan oleh berkurangnya ekspor pada sebagian besar komoditas utama.
Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Pada bulan Juli 2022, nilai ekspor DKI Jakarta tercatat berada pada angka US$ 917,1 juta. Terdapat penurunan nilai dibandingkan dengan bulan lalu (month-to-month) yang disebabkan karena berkurangnya permintaan terhadap beberapa komoditas utama seperti logam mulia dan perhiasan permata. Sementara, jika dilihat secara year-on-year, terjadi kenaikan sebesar 7,4% dibandingkan dengan Juli 2021.
Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Secara month-to-month, tujuh dari sepuluh komoditas unggulan mengalami penurunan nilai ekspor. Komoditas kendaraan dan bagiannya yang merupakan komoditas dengan share tertinggi (27,9%) mengalami penurunan sebesar 4,9%. Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan paling tinggi adalah komoditas berbagai produk kimia dengan 22,4%. Lalu komoditas lain yang mengalami penurunan cukup tajam adalah komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya dengan 18,1%. Penurunan nilai ekspor secara keseluruhan dapat ditahan agar tidak turun lebih tajam dengan kenaikan tiga komoditas lain. Kenaikan nilai tertinggi terjadi pada komoditas ikan, krustasea dan moluska dengan 3,8%.
Jika dilihat secara year-on-year, terjadi kenaikan terhadap tujuh dari sepuluh komoditas utama. Kenaikan tertinggi berasal dari komoditas kendaraan dan bagiannya dengan 29,8%. Kenaikan yang cukup tinggi dari komoditas dengan share terbesar ini menjadi salah satu pemicu kenaikan nilai ekspor secara year-on-year. Selain itu beberapa komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah komoditas sabun dan preparat pembersih (24,1%) dan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (29,3%). Sedangkan tiga komoditas yang mengalami penurunan adalah komoditas logam mulia dan perhiasan/permata (32,4%), komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (32,3%), dan komoditas pakaian dan aksesorinya (30,1%).
Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Negara Tiongkok masih menjadi negara tujuan dengan nilai tertinggi pada Juli 2022 dengan US$ 139,9 juta dan kontribusi sebesar 15,3% terhadap nilai ekspor keseluruhan. Nilai ekspor Tiongkok ini naik baik secara month-to-month (1,7%) maupun year-on-year (24,7%). Selain itu, kenaikan secara month-to-month juga terjadi ke beberapa negara tujuan utama salah satunya Jepang dengan 5,5% dimana kenaikan ini dipicu oleh peningkatan permintaan terhadap kendaraan dan bagiannya sebesar 15,5%. Sementara, penurunan terbesar secara month-to-month terjadi pada ekspor ke Thailand dengan 17,7%. Penurunan ini dipicu oleh berkurangnya permintaan atas komoditas kendaraan dan bagiannya serta komoditas logam mulia dan perhiasan/permata. Jika dilihat secara year-on-year, kenaikan tertinggi terjadi pada nilai ekspor ke Malaysia (60,3%). Naiknya permintaan terhadap komoditas kendaraan serta bagiannya dan komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya menjadi pemicu kenaikan ini.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa