
Produksi Perikanan di DKI Jakarta Tahun 2020
Jumlah produksi perikanan tangkap dan budidaya di DKI Jakarta pada tahun 2020 masing-masing sebanyak 107.828,84 dan 3.869,48 ton
Perikanan merupakan kegiatan pemanfaaatan sumber daya ikan mulai dari produksi, pengolahan hingga pemasaran. Ikan merupakan salah satu asupan makanan yang kaya akan protein sebagai sumber nutrisi penting bagi manusia. Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat menjanjikan mengingat Indonesia merupakan negara maritim. DKI Jakarta juga memiliki laut yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan ikan. Sektor perikanan di DKI Jakarta mempunyai kontribusi dalam pengadaaan hasil perikanan. Tidak hanya hasil perikanan tangkap, DKI Jakarta juga memberikan kontribusi pada hasil perikanan budidaya.
Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Nomor 316 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Produksi, Inspeksi, dan Sertifikasi Hasil Perikanan menjelaskan,terdapat Satuan Pelaksana Pengelola Perikanan Budidaya, Kesehatan Ikan, dan Pemasaran yang mempunyai tugas dalam pelaksanaan kegiatan produksi, inspeksi, dan sertifikasi hasil perikanan. Dalam peraturan yang sama diatur tugas dari pusat produksi meliputi uji coba dan percontohan budidaya, penilaian mutu benih dan induk, pembenihan, penanganan hama penyakit, serta penggunaan obat ikan dan pemantauan kesehatan ikan.
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
Produksi ikan tangkap di DKI Jakarta berasal dari Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara. Di Jakarta Utara, penangkapan ikan berada di Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan Nizam Zachman Jakarta. Ikan yang ditangkap di DKI Jakarta seperti ikan bawal, cakalang, hiu, layur, lemadang, lemuru, lencam, pari kekeh, selanget, sotong, tenggiri, teri, tongkol, tuna, dan lain-lain. Pada tahun 2020, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta mencatat produksi perikanan tangkap sebanyak 107.828,84 ton. Jumlah produksi ini menurun sebanyak 101,18 ton dari tahun sebelumnya.
Sejak tahun 2013 hingga2020, jumlah produksi perikanan tangkap mengalami fluktuasi dengan jumlah produksi terbanyak yang terjadi pada tahun 2015 yaitu 289.214,10 ton.Nilai ini turun sampai dengan tahun 2018 dan kemudian mulai naik kembali pada tahun 2019. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi perikanan tangkap sejak tahun 2017 adalah faktor alam seperti hujan lebat sepanjang tahun yang membuat keadaan laut tidak cocok untuk ikan bereproduksi dan kapal nelayan lokal yang tidak cukup besar untuk menangkap ikan lebih dalam dan dengan jumlah yang banyak. Karena sejatinya, produksi ikan sangat bergantung dengan keadaan cuaca.
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
Produksi ikan tangkap yang bersumber dari laut DKI Jakarta hanya dapat ditemui di Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara karena hanya dua wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan laut. Jumlah nilai produksi perikanan tangkap tertinggi berasal dari Jakarta Utara sebesar 98,49% dengan nilai produksi perikanan tangkap dari Pelabuhan Perikanan Muara Angke sebanyak 1,94 triliun rupiah dan Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta sebanyak 1,42 triliun rupiah.
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
Berbeda dengan produksi ikan tangkap, produksi ikan budidaya justru dapat ditemui di seluruh wilayah DKI Jakarta. Meskipun demikian, Jakarta Utara tetap menjadi wilayah dengan jumlah perikanan budidaya terbanyak dengan 34,74%, sedangkan Jakarta Pusat menjadi perikanan produksi dengan jumlah produksi paling sedikit sebesar 0,08%. Produksi ikan di Jakarta Pusat menjadi yang paling sedikit dikarenakan wilayah ini merupakan pusat perkantoran yang didominasi oleh gedung-gedung tinggi, sehingga mayoritas penduduknya didominasi oleh karyawan kantor. Adapun ikan yang dibudidaya di DKI Jakarta seperti ikan bandeng, bawal bintang, gurame, kakap merah, kakap putih, kerapu lumpur, lele, mas, mujair, nila, patin, sepat siam, dan tawes.
Pada tahun 2020, DKPKP Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 3.869,48 ton produksi ikan budidaya. Produksi perikanan budidaya di DKI Jakarta cukup fluktuatif. Produksi sempat menurun pada periode 2016 hingga 2019, dengan penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2019 yaitu 1.531,62 ton. Tahun berikutnya, produksi perikanan meningkat cukup signifikan yaitu 1.588,90 ton.
Saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan sektor perikanan belum dimanfaatkan secara maksimal. Cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi dan budidaya ikan. Namun, hal tersebut tidak berarti selalu menjadi masalah di masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tentu telah menyiapkan banyak kebijakan untuk menyiasati pemanfaatan perikanan yang belum maksimal ini.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam memaksimalkan sektor perikanan seperti pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya ikan, pemberian sosialisasi tentang perikanan mulai dari pemeliharaan, produksi sampai dengan pemasaran, dan penambahan serta perbaikan sarana dan prasarana dalam penangkapan, budidaya, dan pemasaran ikan.
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Yohanes de Britto Dian Natyasta dan Firmanita Ayuning Putri Rahakbauw
Editor: Hepy Dinawati dan Dwi Puspita Sari