
Produksi Pertanian dan Tanaman Hortikultura di DKI Jakarta
Data PDRB DKI Jakarta menunjukkan terjadi kenaikan produksi sektor pertanian yang meningkat pada triwulan III terhadap triwulan II-2019 sebanyak 0,22 persen
DKI Jakarta lebih dikenal sebagai penghasil sektor jasa dan industri, tetapi sebenarnya DKI Jakarta juga menghasilkan sektor pertanian terbukti berdasarkan data PDRB yang dikeluarkan oleh BPS menunjukan laju pertumbuhan sektor pertanian 3 triwulan, triwulan II terhadap triwulan I-2019 pertumbuhannya 0,04%, untuk triwulan III terhadap triwulan II-2019 pertumbuhannya 0,22%. Ini menunjukan bahwa pertanian DKI Jakarta mengalami pertumbuhan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memproduksi pertanian jenis tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran, maupun buah-buahan.Berdasarkan data hortikultura DKI Jakarta tahun 2018 yang dikumpulkan melalui survei oleh BPS, didapatkan informasi tentang berbagai macam tanaman yang diproduksi oleh DKI Jakarta mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias dan sebagainya, namun yang akan dibahas di sini adalah produksi hortikultura jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Berikut adalah data produksi sayur-sayuran di DKI Jakarta tahun 2014-2018.
Gambar 1
Sumber : Badan Pusat Statistik
Pada Gambar 1 dapat dilihat lima jenis sayuran yang diproduksi di DKI Jakarta yaitu bayam, kangkung, ketimun, sawi dan terung. Jenis sayur bayam mengalami kenaikan panen dari 2.247 ton tahun 2014 menjadi 5.699 ton tahun 2015, namun kembali terjadi penurunan pada tahun 2016 sampai tahun 2018, hal ini mungkin karena pengaruh cuaca dan ketersediaan lahan untuk bertanam yang semakin berkurang atau berbagai faktor lainnya. Untuk jenis tanaman kangkung, sawi, ketimun kondisinya sama dengan sayuran bayam, mengalami peningkatan hasil produksi dari tahun 2014 ke 2015 dan penurunan di tahun berikutnya bahkan untuk tanaman ketimun pada tahun 2018 sudah tidak ada data yang menjelaskan besar hasil produksinya. Dapat disimpulkan bahwa bayam, kangkung, dan sawi memiliki populasi yang cukup banyak, sedangkan ketimun dan terung mempunyai populasi yang sedikit dan cenderung menurun dari waktu ke waktu.
DKI Jakarta juga memproduksi buah-buahan, jumlah pohon buah-buahan yang dihasilkan di DKI Jakarta tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jumlah pohon buah-buahan yang menghasilkan menurut jenisnya dalam rentang 2014-2018 sebanyak 15 jenis pohon, namun ada 7 jenis produksi yang paling banyak yaitu pohon belimbing, pohon jambu air, pohon jambu biji, pohon mangga, pohon pisang, pohon rambutan, dan pohon sukun. Dari 7 pohon tersebut jumlah pohon paling banyak pada tahun 2018 yaitu pohon mangga sebanyak 122.166 pohon, jumlah pohon ini meningkat dari 47.284 pada tahun 2017. Untuk Jumlah Pohon belimbing 40.714, pohon jambu air 172.528, pohon jambu biji 32.696, pohon pisang 60.782, pohon rambutan 20.732, dan pohon sukun 8.449 pada tahun 2018, jumlah pohon-pohon ini meningkat dari tahun 2017. Namun produksi buah dari pohon-pohon tersebut menurun dari tahun 2017 ke 2018 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jumlah produksi buah mangga menurun pada tahun 2018 sebanyak 43,24 persen atau dari 6.000 ton menjadi 3.406 ton. Jumlah produksi belimbing menurun 76,13 persen atau dari 2.980 ton menjadi 711 ton tahun 2018. Untuk produksi buah rambutan terjadi penurunan sebesar 43,24 persen atau dari 1.862 ton menjadi 1.057 ton tahun 2018. Produksi jambu air mengalami penurunan 56,97 persen atau dari 1.838 ton menjadi 791 ton sedangkan jambu biji mengalami penurunan 44,40 persen atau dari 1.028 ton menjadi 572 ton. Produksi pisang di tahun 2018 sebanyak 3.838 ton mengalami penurunan dari 4.361 ton di tahun 2017. Secara keseluruhan produksi buah-buahan menurun pada tahun 2018 dan puncak produksi terjadi pada tahun 2014. Berikut juga disajikan perbandingan produksi pertanian DKI Jakarta dan lima kota sekitarnya dalam produksi padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Gambar 4
Sumber : Badan Pusat Statistik
Produksi hasil pertanian di DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kota Tangerang cenderung menurun selama empat tahun dari 2014 hingga 2017. Sementara itu, produksi hasil pertanian di Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan cenderung meningkat. Per 2017, produksi hasil pertanian di DKI Jakarta menurun 35 persen dibandingkan 2014 menjadi 44.387,6 kwintal. Produksi paling banyak yakni komoditas padi yang masih ditemukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Di lima kota sekitar Jakarta, penurunan paling tajam terjadi di Tangerang mencapai lebih dari separuh produksi. Seperti Jakarta, komoditas pertanian yang paling banyak berkontribusi yakni padi.
Sumber : Badan Pusat Statistik
Penulis : Azira Irawan
Editor : Hepy Dinawati