
Produktivitas Padi DKI Jakarta di Tengah Pandemi
Produksi padi sepanjang tahun 2021 mencapai angka 3.249,47 ton
Sebagai ibukota negara saat ini, DKI Jakarta menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi. Bahkan, DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cepat, sarana dan prasarana pendukung aktifitas sehari-hari masyarakat Jakarta juga ikut berkembang sehingga banyak lahan yang beralih fungsi dari yang sebelumnya merupakan lahan pertanian menjadi lahan gedung perkantoran atau perumahan. Fenomena ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan pertanian DKI Jakarta khususnya produksi padi.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Secara umum, luas panen padi selama tahun 2021 mencapai angka 559,97 hektar. Jika dilihat sepanjang tahun 2021, luas panen tertinggi terjadi pada Agustus 2021 dengan luas mencapai 166,03 hektar, sementara luas panen paling rendah terjadi pada Oktober 2021 dengan 7,63 hektar. Nilai panen selama tahun 2021 berkurang sebesar 38,77% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 di kelurahan Rorotan, Jakarta Utara. Total lahan yang beralih fungsi mencapai 312,08 hektar. Sementara itu, luas panen bertambah di daerah Jakarta Timur sebanyak 8,82 hektar pada tahun 2021.
Kemudian, pada periode Januari hingga April 2022 mendatang, perkiraan luas panen padi mencapai 214,10 hektar dengan luas panen tertinggi berada di Jakarta Utara sebesar 202,92 hektar. Angka ini naik sebesar 45,07% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Produksi padi sepanjang tahun 2021 mencapai angka 3.249,47 ton. Produksi tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebanyak angka 988,7 ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Oktober dengan angka 48,41 ton. Secara keseluruhan, jumlah produksi tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 18,75% dibandingkan dengan tahun 2020. Penurunan produksi padi tertinggi sejak tahun 2020 berada pada wilayah Jakarta Utara dengan jumlah sebesar 1.094,97 ton. Namun, penurunan yang terjadi ini masih menandakan bahwa produksi padi terjaga dengan baik mengingat jumlah alih fungsi lahan yang sedang terjadi.
Awal tahun 2022, produksi padi tercatat sebanyak 667,30 ton. Diperkirakan produksi padi pada periode Januari hingga April adalah sebanyak 1,106,39 ton. Nilai ini mengalami pertumbuhan sebanyak 57,14% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Sementara itu, produksi beras di DKI Jakarta sepanjang tahun 2021 mencapai hingga 1.915,41 ton. Angka ini turun sebesar 28,49% atau sebanyak 762,99 ton jika dibandingkan dengan tahun 2020. Produksi beras paling besar berada di daerah Jakarta Utara. Sementara daerah yang mengalami kenaikan produksi beras pada periode yang sama adalah Jakarta Timur dengan kenaikan sebesar 31,46%.
Pada awal tahun 2022, produksi beras di Jakarta adalah sebanyak 393,34 ton dan diprediksi akan bertambah sebanyak 258,82 hingga bulan April. Total perkiraan pada bulan April senilai 652,16 ton dan akan melampai jumlah produksi pada periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 45,07%. Secara keseluruhan, meskipun banyak penurunan yang terjadi namun produktifitas produksi padi di DKI Jakarta dapat dikatakan masih terjaga dengan baik karena penurunan produksi lebih lambat jika dibandingkan dengan penurunan luas panen.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa