
Produktivitas Padi Sawah di Provinsi DKI Jakarta
Produktivitas di tahun 2019 mengalami penurunan tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu turun 6,69% dengan produktivitas sebesar 5,4 ton per hektar
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang menyumbang nilai PDRB di DKI Jakarta. Namun kontribusi sektor ini masih sangat kecil dibandingkan sektor lainnya, bahkan setiap tahunnya semakin menurun. Pada tahun 2019, kontribusi sektor ini hanya sebesar 0,08% dengan nilai 2.191,3 Miliar Rupiah. Walaupun hanya berkontribusi kecil, sektor ini masih memiliki potensi besar. Salah satunya adalah urban farming (pertanian perkotaan) yang menciptakan lingkungan hijau untuk keseimbangan ekosistem lingkungan terutama pada subsektor tanaman pangan.
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
DKI Jakarta sebagai pusat kota dengan gedung-gedung tinggi ternyata masih memberikan lahan untuk ditanami tanaman pangan seperti padi. Meskipun selama periode tahun 2010–2019 luas panen padi sawah mengalami penurunan setiap tahunnya, namun rata-rata produktivitasnya masih di atas 5,56 ton per hektar. Pada tahun 2010, luas panen padi sawah sebesar 2.015 hektar dan dengan seiring waktu terus menurun hingga 622,59 hektar pada tahun 2019.
Penurunan luas panen padi sawah membuat hasil produksi juga ikut turun selama periode 2010–2019. Rata-rata penurunan hasil produksi padi yaitu sebesar 12%. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2014 dengan turun sekitar 27%. Sementara pada tahun 2019 produksi padi turun sebear 16% dengan nilai produksi sebanyak 3.359 ton.
Sedangkan, nilai pada produktivitas padi sawah mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Produktivitas padi sawah pada tahun 2013 merupakan produktivitas tertinggi yaitu 5,89 ton per hektar. Sementara, produktivitas di tahun 2019 mengalami penurunan tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu turun 6,69% dengan produktivitas sebesar 5,4 ton per hektar.
Sumber: Badan Pusat Statistik
Lokasi lahan sawah di DKI Jakarta hanya terdapat di tiga wilayah yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur, sedangkan Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat tidak memiliki lahan sawah. Berdasarkan Laporan Statistik Pertanian Tanaman Pangan, Provinsi DKI Jakarta memiliki 71% lahan sawah yang ada di wilayah Jakarta Utara, 16 % lahan sawah di wilayah Jakarta Barat dan sisanya di wilayah Jakarta Timur.
Oleh karena itu, sudah tentu wilayah Jakarta Utara merupakan penghasil produksi padi terbesar di DKI Jakarta dengan jumlah produksi sebanyak 2.948,08 ton atau 88% dari jumlah seluruh produksi padi di tahun 2019. Namun, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 8% dari tahun sebelumnya. Sama seperti di wilayah Jakarta Utara, wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat juga mengalami penurunan produksi padi dengan jumlah produksi masing – masing sebanyak 249,01 ton dan 162,22 ton di tahun 2019.
Selain produksi padi, DKI Jakarta juga memiliki produksi padi yang setara beras (produksi padi yang dikonversikan menjadi beras untuk dikonsumsi penduduk) dengan produksi sebanyak 1.969,94 ton di tahun 2019. Sama seperti produksi padi yang mengalami penurunan sebesar 16%, produksi padi setara beras juga mengalami penurunan sebesar 16%. Jumlah produksi padi setara beras untuk masing-masing wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat yaitu 1.728,9 ton, 146,01 ton dan 95,14 ton di tahun 2019.
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan Laporan Statistik Pertanian Tanaman Pangan tahun 2019, Jakarta Utara memiliki lahan sawah terbesar sehingga produksi padi sawah juga memiliki jumlah terbanyak dari wilayah lainnya. Meskipun begitu, produktivitas di Jakarta Utara masih lebih kecil dibandingkan wilayah lain dengan produktivitas sebesar 5,39 ton per hektar. Sedangkan, produktivitas di Jakarta Timur dan Barat hampir mencapai 6%.
Sumber :
- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
- Badan Pusat Statistik
Penulis : Khoirun Nisa
Editor : Hepy Dinawati