Ekonomi

Sekilas tentang NTP DKI Jakarta

Pada Agustus tahun 2022, indeks harga yang diterima petani adalah 109,66

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh petani dan indeks harga yang dibayar oleh petani[1]. NTP ini berangkat dari pemahaman bahwa petani merupakan produsen dari produk mereka dan juga konsumen atas kebutuhan untuk produksi mereka. Beberapa komoditas yang termasuk ke dalam cakupan NTP adalah tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Secara umum, NTP mengindikasikan daya beli komoditas terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan petani untuk ongkos produksi maupun kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI jakarta

Sumber: Badan Pusat Statistik DKI jakarta

Pada Agustus tahun 2022, indeks harga yang diterima petani adalah 109,66. Indeks ini tidak mengalami penurunan atau kenaikan secara month-to-month. Selain itu, indeks pada Agustus 2022 juga merupakan yang tertinggi sejak januari 2021. Namun jika dilihat secara year-on-year, indeks harga yang diterima petani bulan agustus 2022 naik sebesar 4,62 poin. Secara umum indeks harga yang diterima petani mengalami fluktuasi sejak sejak Januari 2021 hingga Agustus 2022.
Selanjutnya, indeks harga yang diterima petani selalu lebih tinggi daripada yang dibayar sejak periode Juli 2021 hingga Agustus 2022. Bersamaan dengan fluktuasi indeks harga diterima oleh petani, indeks harga yang dibayar oleh petani juga mengalami fluktuasi sejak Januari 2021 hingga Agustus 2022.  Indeks tertinggi terjadi pada bulan April 2022 dengan 105,77. Secara umum, tingginya indeks harga diterima secara rata-rata (106,09) dibandingkan dengan rata-rata indeks harga dibayar (104,29) mengindikasikan bahwa NTP berjalan ke arah positif.

Referensi

[1] Bps.go.id, Konsep Nilai Tukar Petani, diakses dari https://www.bps.go.id/subject/22/nilai-tukar-petani.html#subjekViewTab1, pada tanggal 22 November 2022, pukul 10.00.

 

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa