Pariwisata & Kebudayaan

Tingkat Penghunian Kamar Hotel di DKI Jakarta Selama Tahun 2022

Jika dilihat berdasarkan jenis hotel, hotel bintang tiga menjadi hotel dengan tingkat TPK tertinggi dengan 60,91% pada bulan Desember 2022

Sebagai ibukota negara Indonesia serta pusat pemerintahan dan perekonomian, DKI Jakarta juga memiliki sektor pariwisata yang menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Berbagai tempat wisata bisa ditemukan di Jakarta. Mulai dari wisata edukasi, hiburan, alam dan sebagainya. Banyaknya tempat wisata di DKI Jakarta juga diiringi dengan banyaknya alternatif pilihan akomodasi berupa hotel. Hotel berbintang menjadi pilihan utama wisatawan untuk singgah sementara. Hal ini dapat terlihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada tahun 2022 yang hampir selalu mencapai angka di atas 50% kecuali pada bulan Februari dan April. Secara rata-rata, TPK DKI Jakarta sepanjang tahun 2022 mencapai angka 53,60%. Persentase TPK Jakarta juga menjadi TPK terbesar keempat jika dibandingkan dengan TPK dari provinsi lainnya di Indonesia.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Sepanjang tahun 2022, nilai TPK hotel DKI jakarta mengalami fluktuasi. Sejak Januari hingga September, nilai TPK mengalami naik turun hingga mencapai puncaknya pada November dengan TPK sebesar 60,81%. Sedangkan nilai TPK paling rendah terjadi pada bulan April dengan 45,83%. Nilai TPK sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), musim liburan, penggunaan hotel oleh lembaga-lembaga tertentu, dan lain sebagainya. Nilai TPK pada Desember 2022 adalah sebesar 59,63%. Turun sebesar 1,18% secara month-to-month dan naik sebesar 0,84% secara year-on-year. Kemudian jika dilihat berdasarkan jenis hotel, hotel bintang tiga menjadi hotel dengan tingkat TPK tertinggi dengan 60,91%. Sedangkan jenis hotel dengan TPK terendah adalah hotel bintang satu dengan 45,56%. Pada dasarnya, sektor pariwisata khususnya perhotelan sudah mulai menunjukkan pemulihan pasca pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kenaikan persentase TPK sebesar 8,66% pada periode 2021 hingga 2022.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Rata-rata lama menginap (RLMT) gabungan di DKI Jakarta pada Desember 2022 adalah sebanyak 1,74 hari. Nilai ini turun sebesar 0,21 hari secara month-to-month dan 0,36 secara year-on-year. Jika dilihat lebih jauh, nilai RLMT pada bulan Desember merupakan nilai RLMT paling rendah selama tahun 2022. Berdasarkan jenis hotel, RLMT pada hotel bintang lima menjadi yang paling lama dengan 2,03 hari. Sementara itu, RLMT pada hotel bintang tiga menjadi yang paling cepat dengan 1,57 hari. Kemudian, durasi menginap tamu asing lebih lama dibanding tamu Indonesia dengan 2,71 dibanding 1,67 hari. Baik jenis tamu asing maupun tamu Indonesia sama-sama mengalami penurunan secara month-to-month dan year-on-year. Tamu asing masing-masing turun dengan 0,29 dan 1,22 hari, sedangkan tamu Indonesia masing-masing turun dengan 0,18 dan 0,36 hari.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

Secara umum, tamu Indonesia mendominasi jenis tamu hotel dengan 92,51%.  Sedangkan proporsi tamu asing adalah 7,49% dari keseluruhan tamu yang menginap di hotel DKI Jakarta pada Desember 2022. Hampir setengah atau sebanyak 46,11% tamu Indonesia menjadikan hotel bintang tiga sebagai pilihan untuk menginap. Sedangkan hotel bintang satu menjadi yang paling sedikit peminat dengan 1,71%. Berbeda dengan tamu Indonesia, sebanyak 56,18% tamu asing memilih hotel bintang lima sebagai akomodasi utama untuk singgah sementara, dan tidak ada satupun tamu asing yang menjadikan hotel bintang satu sebagai pilihan tempat menginap.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
Penulis: Deddy Lukman Shaid
Editor: Hepy Dinawati dan Farah Khoirunnisa